"Jadi sekarang kamu memutuskan untuk memanggilku dengan gelar resmi itu lagi?"Andy hanya bisa tersenyum pahit, mengangguk perlahan, meski tahu Damian tak bisa melihatnya."Baiklah, keheninganmu cukup menjelaskan semuanya." Damian menghela nafas, suaranya menyeruak dengan kekecewaan yang nyata. "Jadi, mulai detik ini, jangan sekali-sekali kau sebut nama ku lagi, mengerti?""Ok," jawab Andy, kata-katanya tercekat, seolah setiap suku kata itu berat untuk diucapkan. Dalam hatinya, kehancuran mendalam mulai memakan hati, meninggalkan rasa hampa yang tak terukur.Setelah menutup telepon, Andy langsung menghubungi beberapa teman peretas yang dia kenal. Wajahnya tampak cemas, matanya bergerak cepat membaca pesan di layar komputer. Jam di dinding seolah bergerak lebih cepat dari biasanya, meningkatkan ketegangan dalam ruangan.Dengan bantuan peretas, informasi mulai mengalir. Layar komputer Andy dipenuhi dengan angka, grafik, dan dokumen yang terus menerus diperbarui. Dia mencatat setiap det
Terakhir Diperbarui : 2025-06-23 Baca selengkapnya