Sementara itu dua hati yang sedang dipenuhi bunga-bunga cinta dengan versinya sendiri. Argen dan Ana, mobil yang mereka tumpangi sudah keluar dari kompleks kawasan apartemen, melaju di keramaian jalan raya."Kak.""Hemm." Mata Argen sekilas beralih dari jalan ke tatapan Ana. "Kenapa? Kau mau makan apa?"Dasar menyebalkan kenapa aku malah kepikiran tatapan menyedihkan si bodoh itu lagi. Padahal Ana sedang disampingku sekarang."Terserah Kakak, aku bisa makan apa saja, asal makan dengan Kak Argen." Benar kok, Ana makan apa saja, dengan melihat wajah tampan Kak Argen selera makannya langsung naik. Dia menggemaskan sekali.Argen melajukan kendaraan, menyalip mobil di depannya. Membuang jauh wajah pengawalnya yang sudah membuatnya gusar tadi. Saat sudah berhasil, Ana malah menyinggungnya."Kalian tidak bertengkar ya, Kakak dan tuan pengawal." Ana ragu-ragu tapi menanyakannya juga."Jangan membicarakannya, aku sedang kesal padanya." Jawaban ketus Argen sudah jadi peringatan untuk Ana."Ehm
Terakhir Diperbarui : 2025-04-09 Baca selengkapnya