"Kalau kakak belum mau menceritakannya, nggak papa kok. Aku akan menunggu." Ana membasuh lembut kepala Argen dengan tangannya. "Sampai Kakak siap menceritakannya, aku akan menunggu."Argen dusel-dusel sebelum mengangkat kepalanya. Wajahnya muram, dia akan bicara sepertinya."Ayahku punya anak dari wanita lain."Saking terkejutnya Ana cuma bisa membelalak sambil membuka mulutnya. "Jangankan kamu, aku saja terkejut, ayah yang pengecut begitu bisa mengkhianati ibu dan kakek." Ana mengusap wajah Argen, mendorong rambut laki-laki itu."Kakak marah karena ayah kakak, atau kemunculan saudara kakak?" Hati-hati Ana bicara, sambil menyusuri pipi Argen dengan jemarinya. "Adik kakak dimana sekarang?"Bukan adik, dia kakakku. Huh! Sekarang aku jadi berfikir, ayah duluan menikah dengan siapa ya, dengan ibuku atau ibu si bodoh itu. Argen jadi berkubang dengan pikirannya. Berapa selisih umur kami ya? Dia menghela nafas jengah, selama ini dia tidak terlalu perduli pada Anggara, sampai tidak tahu ber
Last Updated : 2025-04-11 Read more