Hendro masih ingin membawanya pulang.Wenny mengulurkan tangan, lalu memeluk Hendro.Hendro mempererat pelukannya, seolah-olah ingin membuat Wenny menyatu dengan dirinya sendiri. Pria itu berharap mulai saat ini mereka tidak akan pernah berpisah lagi.Sayangnya, mereka memang harus berpisah.Wenny tidak bisa ikut dia pulang.Hendro bisa saja tidak memedulikan kondisinya sendiri dan nekat datang mencarinya, tetapi Wenny tidak bisa membiarkan dia terus terjerumus seperti itu.Wenny berucap, "Hendro, aku pergi dulu."Wenny melepaskan pelukannya, lalu membuka pintu mobil, turun, dan pergi.Hendro berseru, "Wenny!"Hendro juga ikut turun dari mobil dan memanggilnya.Hanya saja, Wenny sama sekali tidak berhenti. Dia terus melangkah pergi tanpa menoleh sedikit pun.Hendro menundukkan pandangannya, lalu bersandar di sisi mobil dengan ekspresi lesu. Dia mengeluarkan sebatang rokok dan menyalakannya.Beberapa saat kemudian, Sutinah datang menghampiri. "Pak Hendro, sekarang kita mau ke mana?"Hen
Read more