Wajah Landy juga terlihat sangat serius, tetapi dia menggenggam tangan Hana dan berkata, "Hana, jangan takut. Percayalah, para penculik dan dokter itu nggak akan membocorkan nama kita!"....Sementara itu, Hendro sudah tiba di bangsal VIP tempat Wenny dirawat. Dia ingin masuk untuk melihat kondisi Wenny, tetapi Yuvi mengadangnya di depan pintu.Yuvi berdiri tegak di depan pintu dan menghalangi jalannya. "Nggak boleh masuk!"Hendro mengernyit. "Nuka, minggir. Aku mau lihat Wenny!"Yuvi menjawab dengan tegas, "Sekarang, kamu lihat Wenny buat apa? Momen ketika dia paling butuh kamu, kamu nggak ada di sisinya. Jadi sekarang, kamu juga nggak perlu ada. Aku yakin Wenny juga nggak mau melihatmu!"Bibir Hendro terkatup rapat."Kak Hendro, aku benar-benar nggak tahu Hana itu pakai ilmu pelet atau apa padamu. Kenapa kamu selalu berpihak padanya? Kali ini, kamu benar-benar sudah menyakiti Wenny terlalu dalam!"Menghadapi tudingan Yuvi, suara Hendro terdengar serak dan pelan. "Nuka, kamu nggak men
Baca selengkapnya