Wenny berkata, "Pak Hendro, ini rumahku. Kamu nggak disambut di rumahku!"Namun, Hendro sama sekali tidak memberi Wenny kesempatan untuk menolak. Dengan satu dorongan kuat, dia langsung menahan pintu dan menerobos masuk dengan langkah panjangnya.Wenny langsung mengernyit kesal. Dalam hati, dia merasa Hendro dan Hana memang pasangan yang cocok. Mereka sama-sama suka menerobos masuk ke rumah orang lain seenaknya."Pak Hendro, tolong segera keluar! Kalau nggak, aku akan panggil satpam!"Hendro menoleh dan menatap Wenny. "Wenny, kamu lagi menyembunyikan sesuatu dariku, 'kan?"Wenny menjawab dengan datar, "Apa maksudmu?"Tatapan Hendro perlahan turun ke arah perut Wenny yang masih datar.Pria itu sedang menatap perutnya.Wenny langsung refleks menutup perutnya dengan tangan. "Pak Hendro, apa yang kamu lihat?"Sikap Wenny sekarang sangat waspada, seolah-olah Hendro bisa saja menyakiti anak dalam kandungannya. Melihat itu, dia merasa hatinya seperti ditusuk.Ternyata, Wenny mengira Hendro bi
Read more