Share

Bab 498

Author: Sierra
Hendro menatap Bu Lisa sambil berkata pelan, "Nenek, aku ...."

Yuvi langsung memotong dan memandang Hendro tajam. "Kak Hendro, apa ada seseorang yang mengatakan sesuatu padamu? Apa itu dia?"

Sambil berbicara, Yuvi menunjuk langsung ke arah Hana.

Hana terlihat sedikit gelisah dan merasa bersalah. "Aku ...."

Yuvi berkata dengan nada yakin, "Sekarang aku mengerti. Pasti Hana yang bilang sesuatu padamu dan bikin kamu percaya kalau anak yang dikandung Wenny bukan anakmu. Benar, 'kan?"

Bu Lisa ingin mengatakan sesuatu, tetapi Yuvi buru-buru menarik tangannya. "Nyonya Lisa, ayo kita pergi."

Bu Lisa ragu-ragu. "Tapi ...."

"Percaya padaku, Nyonya Lisa. Ayo, kita pergi sekarang!" Yuvi menarik Bu Lisa keluar dari bangsal.

Saat sampai di ambang pintu, Yuvi menoleh ke arah Hendro dan berkata dengan nada dingin, "Kak Hendro, barusan ada orang yang menculik Wenny dan membawanya ke meja operasi. Mereka mau menggugurkan kandungan Wenny secara paksa!"

Seluruh tubuh Hendro langsung membeku. "Apa katamu?"
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Rosantirosa
hanna si muka tembok apa nggak malu walaupun udh bka baju namn hendro tak mrnyentuhnya
goodnovel comment avatar
Suardina Suardina
ya walaupun dokter nya dobuat ngaku,pasti author akan muter alur nya,sehingga hendro akan percaya lagi sm hna,dan begotulah strusny
goodnovel comment avatar
Made Bendot
terlalu muter ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 624

    Bu Jena menekan Landy ke lantai dan mulai memukulnya dengan tinju dan tendangan.Landy yang babak belur mulai memohon, "Jangan pukul aku lagi. Sakit banget .... Tolong hentikan!"Morgan segera bersuara, "Pengawal, tangkap dia!"Beberapa pengawal berbaju hitam masuk dan langsung menangkap Landy.Bu Jena memeluk tubuh Andy sambil menangis tersedu-sedu. "Andy! Andy! Orang tua mengantar anak ke liang lahad. Ini benar-benar kutukan bagi keluarga kita."....Keluarga Cladia mulai mengurus pemakaman Andy. Sementara itu, Hana terus merasa gelisah. Sebab, dia takut Landy akan mengatakan sesuatu yang membongkar semuanya, apalagi sekarang Landy masih ditahan oleh Morgan.Hana pun diam-diam pergi mencari Morgan. Saat itu, Morgan sedang berada di ruang kerja dan berbicara dengan kepala pelayannya.Hana bersembunyi di luar pintu dan menguping pembicaraan mereka. Morgan bertanya pada kepala pelayannya, "Apa Landy sudah mengaku tentang sesuatu?"Kepala pelayan melapor dengan suara pelan, "Mulut wanita

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 623

    Hendro langsung mengangkat tubuh Wenny dengan kedua tangannya. "Tolong, cepat panggil dokter! Dokter!"Tanpa membuang waktu, Hendro menggendong Wenny keluar dari bangsal.Landy memandang Andy yang terbaring dalam genangan darah. Sepasang tangannya gemetar dan air mata mengalir dari matanya. "Andy! Andy, kenapa kamu harus menahan tusukan itu untuk Wenny? Aku nggak berniat mengambil nyawamu. Selama hidupku, seluruh masa mudaku sudah kuserahkan padamu. Justru kamulah yang mengkhianatiku. Jadi, jangan salahkan aku. Jangan benci aku."Hana mulai panik. "Bu, cepat sadarkan dirimu. Wenny belum mati. Rencana kita gagal."Landy menatap Hana sambil berujar, "Hana, dia itu ayahmu juga. Dia yang membesarkanmu selama ini. Dia selalu memanjakanmu dan memprioritaskanmu di atas segalanya. Apa kamu nggak merasa sedih sedikit pun?"Hana melirik ke arah Andy yang sudah tak bernyawa di lantai, lalu menjawab dengan ekspresi dingin dan penuh kebencian, "Kenapa aku harus sedih? Kalau saja dia nggak menghalan

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 622

    Andy jatuh ke lantai. Wenny segera menekan luka di tubuhnya. "Kamu tahan sebentar. Aku akan segera melakukan akupunktur padamu."Wenny benar-benar tidak menyangka Andy akan melindunginya dan menahan tusukan pisau itu. Dia sama sekali tidak pernah membayangkan hal seperti ini akan terjadi.Andy menggelengkan kepalanya. Dia tahu bahwa sudah tidak ada waktu lagi. Hidupnya sudah berada di ujung tanduk.Andy menatap ke arah Wenny dengan rasa bersalah dan penyesalan. Dia ingin mengatakan banyak hal, tetapi ketika dia membuka mulut, yang keluar hanya suara serak yang tidak jelas. "Ma ... maaf ...."Setelah mengatakan itu, tangan Andy terkulai jatuh. Dia lalu menutup matanya.Wenny menatapnya. "Kamu tahan sebentar, aku akan menyelamatkanmu. Tolong bertahan ...."Landy pun berlutut. Dia meletakkan tangannya di bawah hidung Andy. Sudah tidak ada napas di sana.Andy telah meninggal dunia.Andy benar-benar sudah mati.Dia mati di tangan Landy.Saat itu, Wenny mendongak dan menatap Landy. "Kenapa k

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 621

    Wenny terkejut. Sebab selama bertahun-tahun ini, tidak ada yang lebih tahu darinya tentang seberapa besar cinta dan kasih sayang Andy kepada Hana. Namun sekarang, sikap Andy berubah total. Dia bahkan menyebut Hana sebagai penipu.Apa yang telah ditipu oleh Hana?Wenny menatap ke arah Andy. "Hana penipu? Dia berbohong dan menipu orang? Dia menipu apa?"Andy mengangguk dengan penuh emosi, lalu dia menulis di telapak tangan Wenny. "Dia bukan ...."Dia bukan apa?Hana bukan apa?Andy berniat menulis nama "Morgan". Dia hendak menuliskan bahwa Hana bukan anak dari Pak Morgan. Sayangnya, saat itu juga terdengar suara. Pintu bangsal tiba-tiba terbuka dan seseorang masuk ke dalam.Wenny pun mengangkat kepalanya. Ternyata Hana dan Landy telah datang.Hana langsung maju dan mendorong Wenny. "Wenny, kamu lagi apa? Kamu berdiri begitu dekat dengan ayahku. Apa kamu mau mencelakai ayahku?"Wenny sontak berdiri. Dengan alis berkerut, dia menatap ke arah Hana. "Hana, kenapa kamu begitu emosi?"Hana mel

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 620

    Hana sangat egois. Selama bertahun-tahun ini, Andy telah mencurahkan seluruh kasih sayangnya padanya. Dia memperlakukannya sepenuh hati seperti anak kandung sendiri. Sayangnya, Hana sama sekali tidak memiliki perasaan terhadap Andy. Siapa pun yang menghalangi jalannya, akan dia tendang tanpa ragu."Awalnya, Andy sudah terjebak dalam kondisi vegetatif, tapi Nyonya Jena malah menyuruh Wenny untuk melakukan terapi akupunktur padanya. Hasilnya, Andy sadar kembali. Kita harus segera mencari cara agar identitasmu nggak terbongkar!"Tatapan mata Hana berubah menjadi dingin dan kejam. "Kalau begitu, kita singkirkan saja Wenny untuk selamanya!"Landy sempat terkejut.Hana melanjutkan, "Wenny adalah sumber semua masalah. Selama dia mati, semuanya akan jadi milikku!"Yang ada dalam pikiran Hana sekarang hanyalah satu hal, yaitu Wenny harus mati.Landy mengangguk pelan. Sorot sepasang matanya pun ikut berubah menjadi bengis. "Wenny memang seharusnya sudah mati dari dulu. Waktu masih kecil, aku sud

  • Cinta dari CEO Sombong: Dingin Sekarang, Sayang Kemudian   Bab 619

    Hana mengerutkan alisnya. "Apa maksudmu dengan ada masalah besar di pihak Andy? Dia kenapa?"Landy menurunkan suaranya, lalu berkata, "Hana, Andy sudah mengetahui rahasia tentang identitasmu. Dia ...."Belum selesai Landy bicara, Hana sudah menyela, "Rahasia tentang identitasku? Memangnya ada rahasia apa? Bukankah semuanya sudah jelas? Aku adalah putri taipan dari Keluarga Yale!"Ternyata, Hana masih belum tahu apa-apa.Sebenarnya, Landy tidak berniat memberitahunya. Namun, sekarang Andy sudah sadar kembali sehingga semuanya bisa terungkap kapan saja. Dia tidak punya pilihan selain memberi tahu Hana lebih awal agar mereka bisa bersiap."Hana, aku harus memberitahumu satu hal. Sebenarnya, kamu bukan anak kandung Pak Morgan.""Apa?"Ekspresi Hana langsung berubah drastis. Dia menatap Landy dengan tatapan tak percaya. "Apa maksudmu aku bukan anak kandung ayahku? Kamu bicara apa sih? Kamu ini sudah gila ya?"Landy menatap Hana dengan serius. "Hana, kamu sebenarnya adalah anak kandung Ibu d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status