Begitu mendengar nama "Wenny", hati Hendro langsung bergetar. "Ibu."Bu Renata berkata tegas, "Hendro, sebelumnya Ibu sudah pernah bilang. Soal wanita di sekelilingmu, Ibu masih bisa pura-pura nggak tahu. Tapi syaratnya, kamu nggak boleh benar-benar menaruh perasaan. Sekarang, Morgan sampai menelepon langsung. Katanya, kamu nggak mau menikahi putri Keluarga Yale cuma demi wanita bernama Wenny. Apa itu benar?"Hendro menjawab jujur, "Ya, Wenny adalah wanita yang aku cintai. Aku nggak akan menikahi orang lain.""Sembarangan!" Bu Renata membentak dengan marah, "Hendro, kamu benar-benar sudah dibutakan sama Wenny! Janji pernikahan antara keluarga kita dan Keluarga Yale harus dilaksanakan! Sekarang, putri Keluarga Yale sudah kembali. Kamu bersiaplah, secepatnya menikah dengannya."Hendro mengerutkan alisnya yang tegas. "Ibu ....""Hendro, Ibu sudah menyiapkan pesawat pribadi. Besok, aku akan tiba di Kota Livia."Setelah itu, terdengar dua nada. Telepon langsung ditutup oleh Bu Renata.Bu Re
Baca selengkapnya