Ariana masih sangat kecil dan tidak mengerti dunia orang dewasa yang rumit. Bu Renata tidak ingin membicarakan hal-hal seperti itu di depan anak kecil."Ariana, biarkan papamu istirahat dengan baik. Ayo, Nenek bawa kamu pulang ya."Ariana mencium pipi Hendro. "Papa, kalau begitu aku pergi dulu ya. Papa istirahatlah ...."Hendro memeluk Ariana lagi. "Ariana, Papa akan merindukanmu."Bu Renata lalu membawa Ariana keluar.Sekarang, di dalam bangsal hanya tinggal Hendro dan Hana. Hana duduk di samping ranjang. "Hendro, aku sangat senang kamu memintaku tinggal di sini."Ini adalah awal yang sangat baik.Hendro menatap Hana. "Entah kenapa, berada di dekatmu membuatku merasa sangat nyaman."Hana membalas, "Hendro, itu karena kamu mencintaiku. Sebenarnya, hatimu masih ada tempat untukku. Hanya saja, kamu terpesona oleh Wenny."Hendro bertanya dengan nada ambigu, "Benarkah?"Hana mengangguk. "Ya."Hendro berkata, "Kalau begitu, tetaplah di sini untuk menemaniku."Hana merasa sangat senang. Akhi
Baca selengkapnya