Yuvi menunduk dan mencuci tangannya. Dia sama sekali tidak berniat berurusan dengan Tasya.Tasya berdiri di sebelahnya. Dia membuka keran lain dan ikut mencuci tangan. "Halo, Nona Yuvi."Tasya yang lebih dulu membuka percakapan.Yuvi menjawab singkat, "Halo."Tasya menimpali, "Nona Yuvi, sebenarnya aku cukup iri padamu. Meskipun bukan pasangan Pak Victor, kamu mengandung anaknya. Pasti Pak Victor menaruh perhatian khusus padamu."Yuvi mematikan keran air, mengambil tisu, dan mengeringkan tangannya dengan tenang.Yuvi tidak menanggapi, hanya diam menunggu Tasya melanjutkan.Benar saja, Tasya kembali berkata sambil tersenyum, "Nona Yuvi, meski kamu hamil anak Pak Victor, posisi sebagai pasangannya bukan milikmu. Sebenarnya, aku merasa kamu cukup menyedihkan. Orang bilang kalau seorang ibu bisa menjadi terhormat karena anaknya. Kamu sudah hamil anaknya, tapi tetap saja nggak bisa duduk di posisi itu. Jujur saja, ini pertama kalinya aku melihat orang segagal kamu. Kamu benar-benar sangat g
Read more