Rian tersenyum bahagia setelah menemukan siapa pelakunya, tetapi tentang motif itu, dia sama sekali tidak tahu. "Permisi, Rian."Rian menoleh cepat. Suara itu… akrab, tapi terasa asing di saat yang sama. Di depan pintu, berdiri Kina, perempuan yang selama ini selalu terlihat tenang, tapi kini wajahnya terlihat berbeda, tegang, bahkan sedikit ketakutan.“Kina?” Rian mengerutkan kening, mencoba membaca ekspresi perempuan itu. “Ada apa?”Kina melangkah pelan, lalu menatap Rian dalam-dalam, seolah ingin memastikan sesuatu sebelum berbicara."Aku sudah tahu kalau pelakunya adalah kekasihnya Maya." Jantung Rian berdetak lebih cepat. Suasana di ruangan itu mendadak menjadi berat. Angin sore yang menerobos jendela pun seakan ikut terdiam, menyisakan keheningan yang menegangkan."Kamu sudah tahu?" tanya Rian tidak menyangka kalau Kina akan tahu lebih cepat dari yang dia duga. "Ketika Elina menghubungi aku, mengatakan kalau ada yang meneror dia, aku langsung merasa curiga dan menyelidiki sem
Terakhir Diperbarui : 2025-06-27 Baca selengkapnya