Saat pesawat mereka mendarat di San Diego, Emily merasa perasaannya semakin gelisah. Sejak tadi, Liam tetap diam, bahkan setelah mereka tiba di apartemen Liam. Mereka sudah bertemu Leo Harris—daddy Liam—dan semuanya berjalan baik-baik saja. Namun, sikap Liam masih terasa jauh, seolah pikirannya dipenuhi oleh seribu satu masalah yang tidak bisa ia bagi.Jam di dinding menunjukkan pukul satu pagi. Emily duduk di depan meja rias, menghapus sisa-sisa riasannya. Matanya terus melirik ke arah pintu kamar mandi, tempat Liam sedang membersihkan diri. Hatinya terasa tidak nyaman.Akhirnya, dia berdiri, berjalan mendekati kamar mandi, dan membuka pintunya sedikit, mengintip dari baliknya."Liam, aku boleh bergabung?" tanyanya pelan.Liam, yang sedang membilas busa sampo dari rambutnya, menoleh ke arah suara Emily. "Em, seperti tidak untuk malam ini. Aku sangat lelah. Lagipula, aku akan selesai sebentar lagi," jawabnya dengan nada datar.Emily terdiam. Ada sesuatu yang terasa salah. Liam tidak pe
Terakhir Diperbarui : 2025-09-29 Baca selengkapnya