WARNING! 18+ Lucas menyeka rambut basahnya dengan handuk, langkah kakinya lamban menuju dapur. Sudah berjam-jam ia mencoba memejamkan mata, berharap bisa tidur, tapi hanya satu hal yang terus mengisi pikirannya—Emily. Sial. Akhirnya, ia menyerah. Mandi air dingin lebih membantu daripada terus berguling di tempat tidur. Tapi sekarang, setelah keluar dari kamar mandi, ada sensasi lain yang menyerangnya—lapar. Perutnya kosong sejak kemarin, dan sekarang, jam sudah menunjukkan pukul lima pagi. Di luar, hujan turun deras. California jarang hujan, apalagi sepagi ini. Lucas membuka pantry, mencari sesuatu untuk dimakan. Yang tersisa hanya bagel dan telur. Ia menghela napas, mengambil bahan itu, lalu ingin menyalakan kompor untuk membuat telur orak-arik sederhana. Sebelum— Ding dong! Bel apartemennya berbunyi. Lucas mendongak. Siapa yang datang sepagi ini? Dahinya berkerut. Jangan bilang Luna kembali lagi. Jika iya, ia bersumpah akan mengusir wanita itu tanpa banyak bicara. Dengan langka
Last Updated : 2025-10-25 Read more