Ditemani Kaelthor, Isara kini sudah dikembalikan ke dunia fana.Udara dunia fana terasa lebih berat dari biasanya. Seolah setiap molekul udara membawa duka, penderitaan, dan luka yang belum sempat sembuh. Kabut tipis menyelimuti jalanan kota tua, menelan suara dan warna, menyisakan hanya bayangan-bayangan kelam.Di balik tembok yang hampir runtuh, Kaelthor berdiri dalam diam. Jubah gelapnya menyatu dengan reruntuhan, matanya tajam mengawasi dari kejauhan. Ia tidak harus dekat untuk menyaksikan kekejian.Di alun-alun kota, orang-orang berbaris dalam senyap. Di hadapan mereka, patung Eden yang menjulang tinggi memancarkan aura dingin dan kuasa yang menindas. Sementara di bawahnya, para pengawal menyeret seorang gadis muda—karena kedapatan membagi sepotong roti pada pengemis tua.Hukuman atas "kedermawanan tanpa izin."Kaelthor mengepalkan tangannya, tetapi ia tidak bergerak.Karena di sampingnya, berdiri Isara. Kini dalam jubah putih yang sederhana, namun bersih dari ketakutan.“Kau yak
Last Updated : 2025-07-07 Read more