Kepala dayang membungkuk dalam-dalam di ambang pintu utama kediaman Istana Kaisar. Wajahnya pucat, napasnya terburu.Kepala dayang sudah bersabar menunggu, tak mau disalahkan jika terjadi sesuatu dengan Selir Agung, maka dia mendatangi langsung Kaisar dan Ratu di istananya.“Maafkan kelancangan hamba… tapi Selir Agung Lyrienne belum juga sadar sejak tadi malam, Paduka,” ujarnya dengan suara bergetar.Arcelia dan Azrael yang tengah duduk di ruang tengah kediaman Kaisar, saling menoleh dengan wajah berubah tegang. Mereka terlalu larut dalam badai emosi, pertarungan, dan perlindungan satu sama lain, sampai melupakan sesuatu yang paling penting—keadaan Lyrienne.Tanpa berkata apa-apa, Azrael langsung berdiri. Arcelia menyusul di belakangnya. Langkah mereka cepat, nyaris berlari menuju istana barat, tempat Selir Agung dirawat. Saat mereka tiba, wangi herbal memenuhi udara. Tirai-tirai tipis bergoyang pelan oleh angin malam yang menyelinap masuk.Di sana, di atas dipan putih berselimutkan k
Last Updated : 2025-06-22 Read more