Sejujurnya gadis ini sepanjang usai kejadian tadi siang, tidak pernah tenang, ci*man yang dilakukan Davian terus terngiang-ngiang di ingatannya.Bagai arus yang berulang menurut siklusnya, gadis ini terdiam bingung mendapatkan pertanyaan semacam itu, ingin bicara, tetapi tidak mungkin.Dalam bisu, Vemilla tersipu, hawa panas mulai menguap di tubuhnya. "Eum ..., i-itu ...," seru ragu-ragu Vemilla.Satu suapan terakhir tiramisu cake mendarat sempurna, dan meleleh di mulut, aroma kopi yang lembut melebur bersama rasa manis yang tak begitu kuat, ringan, pas untuk komposisinya.Sendok bekasnya diturunkan ke atas piring putih, dijegal oleh senyum, manis. "Tadi siang, mantan kekasihnya datang, sempat ada pertengkaran hebat antara Kak Davian dengan mantannya."Pelan-pelan Vemilla mulai menjelaskan apa yang terjadi tadi, meski tetap menahan diri dan menyembunyikan hal yang menurutnya tidak perlu diketahui oleh siapapun, termasuk sahabatnya.
Last Updated : 2025-08-12 Read more