“Kita mulai dari frame close-up, Rona. Tetap santai, jangan tegang.”Setelah beberapa jepretan, Rona masih kaku. Bahunya tegang, ekspresinya setengah takut. Ini adalah pengalaman pertama baginya, walau sejujurnya ia senang setelah mendengar kabar dari Yuyun tentang Jeff dan Wena, tetap saja ia gugup.Lalu, seorang make-up artist mendekatinya, membisik, “Bayangin kamu lagi di balkon apartemen waktu sore, sambil minum teh dan dengerin lagu favorit. Rasakan suasana itu untuk dirimu sendiri, aku yakin kamu bisa.”Entah kenapa, kata-kata itu menenangkannya. Ia memejamkan mata sejenak. Lalu, saat membuka matanya, ada percik baru di tatapannya. Jepretan kamera mulai terdengar seperti detak jantungnya sendiri sejalan dengan gerak dan ekspresinya yang makin luwes.Si fotografer berseru, “Bagus! Itu dia! Natural, elegan, kuat!”Satu per satu kru mengangguk, bertepuk tangan pelan. Bahkan ada yang berseru pelan, “Gila sih. Kalau kayak gini, Rona bisa jadi wajah utama dan menarik brand besar lainn
Last Updated : 2025-05-28 Read more