Malam semakin larut. Indah masih duduk termenung di sudut kamarnya, tidak bergerak, tidak bicara, tidak melakukan apa pun. Ponselnya tergeletak di sampingnya, kosong tanpa pesan, tanpa panggilan. Haris tidak mencarinya. Di luar kamar, Bu Ratna mondar-mandir dengan wajah penuh kekhawatiran. Sejak pulang tadi siang, Indah tidak mau makan, tidak mau bicara. Ibunya sudah mencoba membujuk, tapi anaknya hanya diam, tatapannya kosong seolah jiwanya telah pergi entah ke mana.Tadi ketika sampai di rumah, ia menjatuhkan tubuhnya di sofa. Tangannya gemetar saat membuka ponsel. Tidak ada pesan dari Haris ataupun panggilan. Air matanya kembali jatuh. Air matanya terus mengalir tanpa bisa ia hentikan. Dulu, ia selalu merasa di atas merasa menjadi pusat perhatian, merasa diinginkan. Tapi kini, tidak ada yang tersisa.Indah menatap langit-langit, dadanya terasa begitu sesak. Selama ini, ia hanya tahu cara merebut, tapi tidak tahu cara mempertahankan. Dan kini, semuanya telah terlepas dari genggama
Terakhir Diperbarui : 2025-04-29 Baca selengkapnya