Xavion menjemput Hanae di panti asuhan. Wanita itu terkejut dengan wajah sembab kekasihnya. "Ada apa? Kamu kenapa?”Namun, Xavion hanya menggeleng dan berkata, “Aku tidak bisa menjelaskan padamu di sini. Kita kembali ke hotel sekarang. Aku akan menjelaskannya di hotel.”Hanae terhenyak, “Tapi, aku sedang bersama teman-temanku. Kami sedang mengenang Ma’am Lilac. Kami juga akan mempersiapkan upacara pemakaman untuk be—““Sekarang, Hanae!” engah Xavion sedikit membentak. Hatinya sudah terlalu hancur untuk berdebat. Memandang perempuan yang dia cintai, yang sudah dia tiduri, yang ternyata adalah adiknya sendiri. Lelaki mana yang tidak mau gila kalau begini caranya?Terhenyak karena dibentak, ditambah wajah Xavion yang sudah tidak karuan, Hanae tak berani membantah. Meski ia sangat ingin berada di panti asuhan ini untuk menangisi kepergian ibu angkatnya, tetapi situasi sepertinya tidak bisa membuatnya tetap tinggal.“Aku ambil tasku
Terakhir Diperbarui : 2025-05-25 Baca selengkapnya