Sepersekian detik hingga dua bibir saling berciuman. Hanae yang masih terlelap tidak tahu ada Xavion yang hendak mengecup bibirnya. Ia terus tertidur dengan nyenyak.“Fuck!” desis Xavion pelan, teramat kesal saat ponsel berbunyi dan ia terpaksa tidak jadi mencium bibir Hanae.Toh, suara dering ponsel yang cukup kencang membuat Hanae membuka mata, terbangun dari tidur lelapnya. Pelupuk berkedip beberapa kali, ia gosok matanya.Xavion menghela kesal, lalu mengambil ponsel di sebelah ranjang. Mengumpat sekali lagi dalam hati, lalu menjawab, “Yes, Mom?”Merasa telepon yang diterima mungkin adalah sebuah percakapan pribadi, Hanae sadar diri. Ia beranjak turun dari tempat tidur.Namun, mendadak pinggangnya direngkuh dari belakang dan ia sekali lagi rebah di atas ranjang. Telunjuk Xavion menekan bibirnya, dengan kata lain melarangnya untuk mengeluarkan suara apa pun.Menurut, sang gadis menatap dengan wajah tegang. Ia terengah, mengunci mulut agar tidak bersuara meski sedikit. Jantung berden
Last Updated : 2025-04-24 Read more