“Ti-tidak!” geleng Hanae dengan wajah gugup merona merah. Berkata tidak, padahal memori langsung mendatangi momen di mana jari tengah sang lelaki bermain di tengah kewanitaanya.Chaiden tersenyum lirih, seakan tahu itu sebuah kebohongan. “Aku akan mengatakan sesuatu padamu, Hanae. Dengarkan baik-baik, ya?”“Xavion sudah pernah bersama banyak wanita. Tapi, dia tidak pernah menyuruh siapa pun tinggal di sini. Kalau dia membuatmu tinggal di sini, berarti dia melihat sesuatu padamu.”“Bersabarlah dengannya. Aku tahu dia terkadang sulit untuk dimengerti, membuatmu bingung akan apa yang sebenarnya dia mau. Tapi ... just hang in there, okay? Dia sahabatku, dan aku ingin dia bisa menemukan kedamaiannya, tidak lagi seperti ... well, seperti ini,” pungkas Tuan Muda Black menghela, menatap keadaan temannya yang sedang antara sadar dan tidak.Tiba-tiba terdengar suara Xavion meracau pelan, “Just get the fuck out of here, Man!”Chaiden tertawa, “Nah, itulah dia! Terkadang menyebalkan, terkadang me
Last Updated : 2025-04-24 Read more