Dataran kelam itu sunyi. Teramat sunyi. Bahkan angin enggan bergerak, seolah dunia menahan napasnya di bawah langit yang telah hancur oleh perang para dewa dan iblis. Awan menggantung rendah, hitam kelam, terbelah oleh garis-garis petir yang lebih tampak seperti luka pada langit itu sendiri.Dua sosok berdiri di tengah kehancuran.Dari satu sisi, Demyxian, Sang Dewa Seiyu alias Alkemis Kematian, perlahan membuka jubahnya. Gerakannya tak tergesa—justru sebaliknya, ia tampak seperti menikmati waktu yang merangkak, seolah-olah ia sedang membuka tirai terakhir sebelum pertunjukan maut dimulai.“Kau tahu, Kevin…” bisiknya pelan, namun tajam.“…kadang dunia terlalu lama memuja cahaya hingga lupa, racun pun bisa membebaskan.”Jubahnya terurai. Dan dari balik kain gelap itu, puluhan pil mematikan melayang, mengambang dengan orbit mengerikan, seakan masing-masing memiliki kesadaran dan niat membunuhnya sendiri. Mereka berputar seperti planet-planet gelap yang mengelilingi matahari hitam—mene
Terakhir Diperbarui : 2025-07-17 Baca selengkapnya