Di dalam kamar mandi, uap panas memenuhi ruangan. Udara terasa lembap dan hangat, berbeda dengan hawa dingin yang menusuk dari luar. Dokter Siska berdiri di depan Adit, senyum misterius terukir di bibirnya."Ayo, Adit. Buka bajumu," kata Dokter Siska.Adit terdiam, merasa malu. Ia menunduk, mencoba menyembunyikan wajahnya yang memerah. Ia tidak bisa membuka pakaiannya di depan Dokter Siska."Jika kamu tidak membukanya sendiri, aku yang akan membukanya," kata Dokter Siska, suaranya terdengar menggoda.Adit terkejut. Ia tidak mau Dokter Siska melihat tubuhnya. Maka, dengan gerakan cepat, ia melepaskan kemeja dan celananya, lalu berdiri membelakangi Dokter Siska.Sang dokter cantik itu mendekat, memeriksa punggung dan seluruh bagian belakang tubuh Adit. Masih aman. Tak ada memar yang menandakan ada peradangan. Adit gelisah. Ia mendengar gerakan-gerakan dokter itu dan sedang menebak-nebak apa yang dilakukan olehnya."Kenapa membelakangiku?" tanya Dokter Siska, suaranya terdengar geli. "Ak
Last Updated : 2025-09-11 Read more