Home / Romansa / The Dark Affair / Chapter 21 - Chapter 28

All Chapters of The Dark Affair: Chapter 21 - Chapter 28

28 Chapters

Bab 21. Dia Calon Suami Shula 

Shakira bagaikan terjebak di situasi yang rumit. Wanita cantik itu tak mengerti kenapa berada di dekat Stanley malah membuat dirinya salah tingkah, dan campur aduk. Sungguh, ingin rasanya dia menghindar, tetapi jika dia menghindar akan menimbukan kecurigaan. “Stanley, aku rasa kau tidak perlu menurunkanku di depan rumahku,” ucap Shakira di kala mobil yang dilajukan Stanley sudah dekat dari rumahnya. Ya, saat ini Shakira dan Stanley sudah berada di mobil. Waktu menunjukkan pukul dua pagi. Shakira memutuskan untuk pulang dari kelab malam, dan Stanley menepati janjinya yaitu mengantar Shakira pulang. “Jika aku menurunkanmu di pinggir jalan di pagi buta seperti ini, orang akan berpikir aku menurunkan seorang pelacur,” ucap Stanley dingin, dan datar. Mata Shakira melebar terkejut mendengar ucapan Stanley. “K-kenapa kau berpikir seperti itu, Stanley?” tanyanya yang tak mengira. Stanley menepikan sebentar mobilnya, dan kini menatap Shakira. “Kau tahu ini jam berapa, kan, Shakira?” balas
last updateLast Updated : 2025-04-30
Read more

Bab 22. Adik Perempuan Pembuat Masalah 

Suara jeritan cukup kencang membuat langkah Stanley terhenti di kala memasuki mansion keluarganya. Pria tampan itu mengalihkan pandangannya, menatap terkejut Savannah—adik bungsunya ditarik oleh ayahnya. “Dad?” Stanley langsung mendekat. “Kakak!” Savannah yang melihat Stanley langsung melepas cengkeraman tangan sang ayah, dan berlari menghamburkan tubuh ke pelukan kakak laki-lakinya itu. Stanley menatap adiknya yang memeluknya erat. “Kau dari mana saja, Savannah? Kenapa kau menghilang?” serunya kesal pada adiknya. Tindakan gila yang dilakukan Savannah menghilang tanpa jejak, membuat Stanley harus susah payah mencari keberadaan adiknya. Namun, beruntung sekarang adiknya sudah ditemukan. “A-aku hanya berjalan-jalan sebentar,” ucap Savannah pelan, meringkuk dalam pelukan Stanley. Sean menatap tajam Savannah yang memeluk Stanley. “Berjalan-jalan apa, Savannah? Kalau bukan Dad meminta orang mencarimu, maka kau pasti tidak akan ke sini. Kenapa kau mencari masalah? Ini Denmark, Savann
last updateLast Updated : 2025-04-30
Read more

Bab 23. Masih Belum Menyadari 

Pelayan tampak sibuk mondar-mandir menghidangkan makanan untuk keluarga Geovan. Pagi menyapa, para pelayan sigap menghidangkan makanan. Terlihat Stanley bersama dengan orang tua, kakek, dan nenek serta adiknya sudah duduk di meja makan seraya menikmati makanan yang telah terhidang di atas meja. “Stanley, malam ini kita akan makan malam bersama Raja Jokum. Kau jangan memiliki acara apa pun,” ucap Sean memulai percakapan. Stanley mengangguk, menanggapi ucapan sang ayah. Pria tampan itu malas berdebat, jadi lebih baik dia menyetujui. Lagi pula, kebetulan hari ini dirinya tak memiliki rencana apa pun. “Dad, apa aku akan ikut juga?” tanya Savannah polos, menatap sang ayah. “Apa kau bagaian dari Geovan?” balas Sean dingin pada putri bungsunya. Savannah menekuk bibirnya. “Iya, aku akan ikut. Astaga, kau galak sekali, Dad. Aku kan hanya bertanya memastikan saja.” Sean tak mengindahkan ucapan putrinya itu. Tentu dari raut wajahnya masih menyimpan rasa kesal pada putrinya. Jadi, sangat w
last updateLast Updated : 2025-04-30
Read more

Bab 24. Suatu Fakta Baru 

Shakira menatap cermin, melihat tubuhnya terbalut sempurna dengan gaun berwarna silver. Penampilannya malam itu begitu sempurna, apalagi dipadukan dengan kalung berlian mewah. Tentu semua yang dipakainya adalah pemberian sang ayah. Makan malam di istana adalah hal yang Shakira hindari. Apalagi dirinya harus makan malam bersama dengan keluarga Geovan—yang mana dia harus bertemu lagi dengan Stanley. Sungguh, dia ingin menghindari bertemu dengan Stanley, tapi entah kenapa semesta seakan mendorongnya dekat dengan pria itu. “Nona,” sapa sang pelayan sopan, melangkah masuk ke dalam kamar Shakira. Shakira mengalihkan pandangannya, menatap sang pelayan. “Ayahku memintaku ke luar?” tanyanya menduga. Sang pelayan mengangguk sopan. “Benar, Nona. Raja meminta Anda keluar, karena sebentar lagi keluarga Geovan akan datang.” Shakira menghela napas panjang. “Aku ingin tanya padamu, apa menurutmu penampilanku terlalu berlebihan?” tanyanya ingin tahu. Sang pelayan tersenyum. “Nona, Anda sangat ca
last updateLast Updated : 2025-05-01
Read more

Bab 25. Pembelaan Shakira Yang Di Luar Prediksi

Makan malam berlangsung dengan sedikit tegang dan sunyi. Kejadian di mana Savannah terang-terangan menolak Shula membuat anggota istana, dan keluarga Geovan cukup canggung. Pun Shakira menjadi merasa bersalah, sementara Savannah tampak sejak tadi menatap tak suka pada sosok Shula. Ya, Shula hanya bisa sedikit menunduk mengabaikan tatapan tajam dari Savannah. Dia seakan mencoba untuk tenang, meski sebenarnya dia sangat terkejut akan fakta di mana teman Shakira ternyata adik Stanley. Sebelumnya memang dia tahu Stanley memiliki adik perempuan, tetapi dia belum pernah bertemu secara langsung. Dia hanya pernah melihat di media, dan itu hanya sekilas saja. Shula tak mengenali Savannah, begitu juga dengan Savannah yang tak mengenali Shula. Savannah jarang mengikuti berita tak penting di media. Meski Shula adalah calon ratu, adik perempuan Stanley itu tetap tidak tertarik mengikuti berita.“Savannah, boleh aku tahu di mana kau mengenal Shula?” tanya Raja Jokum mencoba mencairkan suasana. S
last updateLast Updated : 2025-05-01
Read more

Bab 26. Semua Karena Shakira 

Makan malam telah selesai. Keluarga Geovan berpamitan pulang. Tampak Shakira memilih menjauh di kala keluarga Geovan berpamitan pulang. Wanita cantik itu seperti enggan untuk berkata. Dia memilih menjauh guna mendapatkan ketenangan. Lagi pula, dia bukan bagian dari anggota kerajaan. Dia sangat menyadari posisinya. Jadi, kalau ada momen tertentu dia memilih menjauh, meski dia dipaksa untuk hadir. Tak selang lama, mobil yang membawa keluarga Geovan mulai meninggalkan istana. Para pengawal menunduk memberikan hormat di kala keluarga Geovan meninggalkan istana. Sementara Raja Jokum, Ratu Asta, dan Shula masih berdiri di depan mereka, menatap hangat mobil yang membawa keluarga Geovan. Saat keluarga Geovan sudah menghilang, tak lagi terlihat Shakira langsung bergerak maju menghampiri ayahnya. Raut wajah wanita itu tampak menunjukkan jelas ketegasan yang terselimuti rasa kesal yang ditahan. “Dad, aku ingin pulang,” ucap Shakira dingin pada sang ayah. Raja Jokum mengalihkan pandangannya,
last updateLast Updated : 2025-05-02
Read more

Bab 27. Tidak Akan Menyukai Shula

Mobil limousine mewah memasuki mansion kediaman keluarga Geovan. Semua anggota keluarga turun dari mobil bergantian, dan Savananah tampak melangkah dengan cepat masuk ke dalam mansion—bermaksud ingin ke kamarnya. Adik perempuan Stanley itu terlihat menunjukkan raut wajah kesal—dan seolah tak terima dengan keadaan yang ada.“Savannah, tunggu kenapa kau langsung masuk begitu saja? Kau tidak sopan,” tegur Stella cukup keras pada putrinya.Namun, sayang teguran Stella tak dipedulikan oleh Savannah. Wanita cantik itu tetap melangkah cepat menuju kamar, tanpa berpamitan pada kedua orang tua ataupun kakek dan neneknya.Stella berdecak kesal. “Anak itu semakin nakal saja. Kenapa langsung masuk kamar tanpa berpamitan?”Sean tampak ikutan kesal, karena dia sependapat dengan istrinya. Pria paruh baya yang masih sangat tampan itu tak suka melihat putrinya yang bertindak tak memiliki etika.“Savannah mungkin lelah. Biarkan dia beristirahat. Jangan ganggu dia,” ucap William dingin, dan penuh wibawa
last updateLast Updated : 2025-05-07
Read more

Bab 28. Berkunjung ke Rumah Shakira

Shakira bangun di pagi hari yang cerah, tapi tidak dengan suasana hatinya yang tak baik. Wanita cantik itu menatap cermin, tubuhnya terbalut dengan jeans dan kaus lengan panjang oversize. Pun dia tak memakai riasan wajah. Hanya lip balm guna membuat bibirnya tetap lembab. Meski demikian, dia tetap tampak sangat cantik dan menawan.Pulang. Itu yang ada di benak Shakira. Dia ingin segera kembali ke rumahnya bertemu dengan ibunya, lalu istirahat di kamarnya yang sederhana tetapi membuat kenyamanan dan kedamaian. Istana memberikan kamar yang mewah, tapi tidak ada kenyamanan dan kedamaian. Sebab memang, istana bukan tempatnya.Shakira melangkah keluar kamar, bermaksud meninggalkan istana, tetapi seketika langkahnya terhenti di kala melihat sang pelayan menghampirinya. Embusan napas kasar lolos di bibirnya. Dia sudah tahu apa yang akan dikatakan oleh pelayannya itu.“Nona,” panggil sang pelayan sopan di kala sudah tiba di depan Shakira.Shakira menatap dingin sang pelayan. “Kau ingin mengat
last updateLast Updated : 2025-05-08
Read more
PREV
123
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status