Ainsley terkejut sejenak. Ia bangkit, berjalan keluar kamar, lalu kembali sambil membawa beberapa barang aneh dan meletakkannya satu per satu di lantai.Keyboard, durian, es batu, dan sebuah bantal.Dengan wajah serius namun penuh rasa bersalah, ia berkata,"Istriku, pilihlah satu. Aku akan berlutut di atasnya dan jujur padamu."Wajah Anatasya berubah ketika mendengar itu. Ia perlahan berdiri, berjalan ke depan, lalu mengambil bantal. Dengan tangannya ia menepuk-nepuk permukaan bantal yang empuk."Rasanya cukup nyaman," gumamnya pelan.Sudut bibir Ainsley melengkung lega. Ia langsung mengambil bantal itu dan bersiap berlutut."Aku tahu, istriku masih mencintaiku—"Sebelum kalimat itu selesai, plak! bantal yang tadi ia pegang justru dilempar kembali oleh Anatasya."...???" Ainsley terdiam.Anatasya tersenyum hangat, suaranya lembut namun penuh makna. "Suamiku~ Dari pertama kali kau mengenalku sampai sekarang, menurutmu... aku ini istri yang tidak masuk akal?"Sambil berkata begitu, ia
Huling Na-update : 2025-09-22 Magbasa pa