Home / Romansa / Terjebak Hasrat Bos Mafia / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Terjebak Hasrat Bos Mafia: Chapter 31 - Chapter 40

110 Chapters

Bab 31. Senang Bertemu Denganmu Pak Teo

Tidak! Marahnya tidak bisa ditutup dengan uang. Meskipun Teofilano memberinya uang 1 Milyar dollar pun Viana tidak akan memaafkan pria itu yang mengajaknya keluar malam ini.Teofilano meraih jemari Viana, menggenggamnya.Bola mata Viana mencuat, dia merasakan sesuatu yang bulat bagian kepalanya, tebal bagian batangnya, kokoh. Jarinya saat ini menggenggam milik Teofilano! Jantung Viana berdebar. Matanya berlahan menoleh.“Kamu tidak kangen ini?” Teofilano mengeratkan cengkaramannya, menuntun jari-jari lentik dan lembut Viana mengusap miliknya.Degup jantung Viana tidak karuan, seperti habis dikejar anjing. Baru pertama kali ini dia menggenggam benda sialan itu. Sialnya dia ingin mengalihkan pandangannya, tapi tidak bisa. Inti Viana basah.Viana kesal, Teofilano tahu kelemahannya. Beberapa saat lalu Galla tidak jadi menyentuhnya karena mendapat telpon dari seseorang yang katanya kecelakaan. Padahal Viana mendambakan itu meskipun takut.Sekarang dia melihat milik Teofilano yang butuh per
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

32.

Dada kiri Viana tertembak.“Viana!” Teofilano turun dari tempat tidur setelah sadar apa yang terjadi. Dia menatap tajam Cintya sebelum mengangkat tubuh Viana yang lunglai berlumur darah.“Pengacaraku akan mengurus perceraian kita,” ancam Cintya.“Sebaiknya begitu.”“Aku akan membunuhmu jika berani keluar dengan wanita sialan ini!” Cintya menangis.Teofilano tidak peduli. Dia membawa Viana keluar kamar, meskipun tahu resikonya. Hanya satu di otaknya saat ini, mengeluarkan peluru dari tubuh Viana secepat mungkin.Tubuh Viana mengigil, merasakan nyeri luar biasa di dada dan bahunya. Dia takut mati, tapi lebih takut lagi tertangkap wartawan.“Turunkan aku.”“Diam, Viana!”Dorr!“Ssshh!” Viana mendesis, peluru Cintya mengenai kakinya.Dorr! Dorr! Dorr!Tak peduli seberapa marah Cintya kepada Teofilano, dia hanya bisa melampiaskan kepada Viana—wanita selingkuhan suaminya. Sama halnya seperti kepada Lauren dan wanita-wanita lain yang pernah ditiduri Teofilano.3 tembakan Cintya meleset semua
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

Bab 33. Wawancara

“Tidak ada hubungan apa-apa diantara kami. Dia resepsionis saya,” jawab Teofilano, saat di wawancarai wartawan di King Palace Hotel pagi ini.Hari ini King Palace Hotel menjadi trending topik. Bukan hanya baku hantamnya, tapi juga scandal perselingkuhan Teofilano dengan Viana. Sebab wajah mereka tertangkap kamera ponsel pengunjung hotel.Viana yang baru stabil keadaannya, senang mendengar jawaban Teofilano di layar televisi. Dari tadi pria itu berhasil menutupi perselingkuhannya.Jawaban Teofilano sangat meringankan bebannya. Dengan begini, dia tak perlu cemas sampai migrain mencari alasan untuk Galla, keluarga dan kakeknya“Tapi menurut keterangan istri anda, anda mengencaninya dalam 2 tahun terakhir?” tanya seorang wartawan perempuan.Astaga, kepala Viana kembali migrain mendengar pertanyaan wartawan yang semakin lama semakin tajam. Tapi dia percaya Teofilano bisa menjawab pertanyaan itu dengan cerdas. Seperti yang dari tadi pria itu lakukan.“Boleh ditanyakan ke suaminya, pengusaha
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more

Bab 34. Pikiran

Viana kesal ucapan Teofilano benar. Yang membuatnya tidak bisa melupakan Teofilano adalah kepiawaiannya memainkan titik C, G, dan A nya, sehingga dia tahu nikmatnya sebuah sentuhan. Apalagi pria itu pria pertama baginya.Tapi, perempuan waras mana yang meninggalkan suami dan berlari ke pria lain karena urusan batin?Norma mana yang akan membenarkannya?Apalagi Galla sudah merawatnya siang malam. Tidak. Viana tidak bisa melakukan ini.Ceklek“Pagi Viana!”Fokus Viana teralihkan. Dia tersenyum kepada pria paruh baya berpakaian serba putih yang baru masuk ke dalam kamar rawat inapnya. Di belakangnya seorang suster dengan menggunakan masker.“Pagi Dokter Andrew.”“Gimana, ada keluhan?”“Sakit,” keluh Viana. Dia memang merasakan nyeri di dada.Dokter Andrew tertawa. “Sudah minum obat?”“Belum, Dok,” sahut Viana.“Coba nanti diminum dulu obatnya, kalau masih sakit, tambah dosis.”Sementara suster menegecek infus Viana, Dokter Andrew bertanya. “Sudah berapa lama?”“Apa, Dok?” Vian tidak paha
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more

Bab 35. Menstruasi

“Kenapa Bapak tidur di sini?!” nada Viana mulai tinggi.“Mau buat saya mati?!” imbuh Viana.Viana tidak habis pikir, Teofilano benar-benar tidak memikirkan nasibnya yang sudah mengenaskan setelah ditembak Cintya. Terpaksa Viana turun dari ranjang, karena tidak mau dekat-dekat dengan Teofilano lagi.Sembari menyeret tiang infus dan kaki kanan, Viana mendekati Teofilano yang tidur di ranjang. Dia akan memaksa Teofilano keluar dari kamarnya karena takut Cintya datang tiba-tiba seperti semalam.Viana menarik tangan Teofilano. “Kalau Bapak sayang sama saya, tolong pergi dari sini!”Viana benar-benar takut Cintya tiba-tiba muncul dan menembaknya lagi. Belum lagi jika Galla atau kakeknya datang. Bisa tamat riwayatnya.Viana salah perhitungan. Dia mendekati singa yang sedang marah. Dalam sekejab tubuhnya yang lemah sudah berada di bawah kungkungan Teofilano.“Justru karena sayang, aku harus di sini.”Viana cemas, jari pipih Teofilano mulai melepas kancing bajunya satu persatu.“Bapak nggak sa
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

Bab 36. Sakit

Viana memaksa diri memejamkan mata sebab obatnya tidak akan bekerja jika dia tidak tidur.Meskipun tidak mudah memejamkan mata di tengah hantaman perut yang seperti lubang sebesar ember, pinggang seperti putus dan paha linu, tapi Viana berusaha tidak mempedulikan rasa sakitnya.Seperti biasa, dia berusaha mengosongkan pikiran. Setiap gelombang sakit itu datang, dia melarang otaknya merespon. Tangannya berhenti memijit paha, tapi masih meremas perut. Entah kenapa, hangatnya telapak tangan mengurangi rasa sakitnya.Setelah beberapa lama, Viana merasa intensitas sakitnya berkurang, pertanda obat mulai bekerja. Tubuh Viana lemas setelah melalui sakit luar biasa, namun dia senang sebentar lagi penderitaannya berakhir.Melihat Viana sudah tenang dan tidur, Teofilano keluar kamar. Dia melihat Reynhart dan beberapa anak buahnya berjaga. “Kalian sudah sarapan?”“Belum, Pak,” sahut Reynhart mewakili teman-temannya.“Pergilah bergantian.” Perintah Teofilano yang langsung diiyakan oleh Reynhart.3
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

Bab 37. Libido Saat Mens

Perawat itu melongo melihat Dokter Dante yang selama ini terlihat tegas terhadap aturan malah menemani Teofilano merokok. Ya, mereka berdua merokok di depan poster dilarang merokok. Dia pergi sebelum mendapat masalah.Teofilano melirik sekilas punggung perawat itu. “Saya butuh baju ganti untuk pasien di dalam dan kain pel.”Lantai kamar Viana memang kotor terkena darah menstruasinya. Begitu pula bajunya.“Baik, Tuan. Ada yang lain?” tanya Dokter Dante.“Itu saja.”“Stevi!” Dokter Dante segera memanggil perawat senior itu. “Tolong ambilkan baju ganti untuk Nona Viana dan panggilkan Office boy untuk membersihkan kamarnya.”Stevy menghela nafas tajam sebelum menghembuskannya. Sadar, dirinya sedang diincar Teofilano gara-gara menegur masalah rokok. “Ya. Dok.”“Saya mau dia yang ngepel,” ucap Teofilano.Dokter Dante segera meralat perintahnya. Tidak memberi ruang bagi Stevy yang keberatan karena sedang sibuk mengurus 5 pasien lansia.Sembari menunggu Stevi, Teofilano menceritakan keadaan V
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

38. Galau

Glek!Cairan kental Teofilano tertelan. Viana marah karena rasanya tidak enak. Dia memukuli perut six pack Teofilano.“Jilat, Viana!” Teofilano benar-benar ingin Viana menuntaskan tugasnya hingga tetes terakhir.Satu jam berlalu. Viana menatap makanan di depannya tapi tidak bisa menelan. Meskipun sudah menetralkan lidahnya dengan mouthwash, tapi rasanya menancap di pikiran.Viana lari ke toilet. “Huek!” masih tidak percaya dengan apa yang barusan dia lakukan.Selama menikah, Viana tidak pernah membahas nafkah batin dengan Galla kecuali saat menstruasi. Karena di moment itu libidonya sedang tinggi. Dan jawaban Galla sangat menyenangkan hatinya. Pria itu akan berkata “Siapa yang tidak mau sama kamu, aku mau.”Nyatanya, meskipun siklus itu berulang, Galla lupa dengan ucapannya.Viana kembali ke meja makan. Bagaimanapun dia harus menelan makanan itu karena ada obat yang perlu dia minum.“Dari mana kamu belajar?” Teofilano masih surprise.“Ilham.”Teofilano tertawa. Perempuan seperti Vian
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

Bab 39. Depresi

Viana mengeluarkan tiket bioskop yang dia temukan di saku kemeja Galla, dia letakkan di dashboard mobil lalu pergi. Hati Viana sakit. Galla punya waktu untuk nonton dengan orang lain, tapi tidak punya waktu dengannya.Tapi sakit hatinya tak bertahan lama, sebab dia menyimpan dosa yang lebih mengerikan dibanding tiket bioskop itu. Perselingkuhan.Meskipun terlihat tenang, Viana depresi. Itulah kenapa moodnya swing, selain dasarnya sudah moody. Dia heran, sudah seminggu sejak Galla menjenguknya di rumah sakit, 24 jam sejak dia kembali ke rumah ini, pria itu tidak pernah bertanya tentang berita perselingkuhannya dengan Teofilano. Apa separah itu sikap tidak keponya?Memikirkan Galla, Teofilano, Cintya, dan bayangan ketika dirinya tertembak, semua itu membuat kepala Viana hampir pecah. Disaat yang sama dia harus bersikap seolah tidak terjadi apa-apa karena belum berani mengklaim ingatannya pulih.“Viana, tunggu!”Viana membalik badan, sebagai bukti tidak sakit hati. “Kenapa?”Mata adalah
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more

Bab 40. Karma

“Apa dia hidup dijaman flintstone?” Viana heran Teofilano tidak punya sosmed. Lebih tepatnya kesal karena tak menemukan jawaban atas rasa penasarannya.Kwan Bank adalah bank yang didirikan oleh Teofilano dan sahabatnya—Vincenzo dan Don Alberto. Tentu saja, untuk bisa membuka bank dibutuhkan modal awal yang cukup besar untuk disetor.Tapi mereka bertiga orang-orang beruntung yang ceprot di keluarga kaya raya, warisannya melimpah, modal awal bukanlah perkara sulit bagi mereka. Tapi lebih ke pikiran berhasil atau tidak.Ternyata berhasil. Bank yang baru berumur 10 tahun itu kini market capnya hampir setara bank milik pemerintah yang sudah berumur puluhan tahun.Dengan cara kerja yang sama, 10 tahun ini Kwan Bank memberikan bunga tinggi kepada debiturnya. Dengan agunan berupa tanah atau bangunan. Sebagian orang beruntung, bisa melunasi pokok serta bunganya yang mencekik leher. Sisanya, harus merasakan pahitnya aset disita.Sebab itu, Teofilano menikahi Cintya. Karena hanya Cintya musuh be
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more
PREV
123456
...
11
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status