Pagi itu, Luciana terbangun lebih awal dari biasanya. Sinar matahari belum sepenuhnya menembus tirai jendela, namun kehangatan yang menyelimuti tubuhnya bukan berasal dari sinar mentari, melainkan dari pelukan pria di sampingnya. Matthias. Tubuh mereka bertaut di balik selimut, tanpa penghalang apa pun. Nafasnya tenang dan stabil, dadanya yang bidang terekspos samar berkeringat, membawa aroma maskulin yang sangat familiar dan entah bagaimana terasa menenangkan. Luciana menatap wajah pria itu. Dia tampak begitu damai dalam tidurnya, nyaris tak seperti Matthias yang selama ini dikenal tegas dan penuh kontrol. Dalam diam, Luciana membiarkan dirinya menikmati detik-detik kebersamaan itu. “Aku ingin tahu perasaanmu,” bisik Luciana dalam hati. “Tapi aku belum siap mendengarnya.” Pernikahannya dengan Felix belum usai, belum ada kejelasan di ujung jalan. Luka dalam dirinya pun masih dalam proses menyembuh, perlahan tapi belum benar-benar pulih. Namun satu hal pasti, dia ingin Matthi
Huling Na-update : 2025-07-26 Magbasa pa