Satu jam kemudian…Claire menoleh saat langkah kaki Revel terdengar menuruni tangga dan wajah putranya, yang terlihat sembab akibat menangis tadi, muncul di hadapannya. Dengan malas Revel mengucek mata dan berjalan menuju sang mommy.“Halo, anak mommy sudah bangun? Bagaimana tidurnya? Nyenyak?”Tidak ada jawaban. Hanya anggukan kecil. Wajah Revel pun masih tampak murung.Claire menghela nafas pelan. Wanita itu mendekati putranya, mengajaknya duduk di ruang tamu dan memeluknya dengan penuh sayang. “Apa kamu masih memikirkan ucapan Andrew tadi?”“Apa benar aku anak haram, Mom?” tanya Revel lirih, tanpa menjawab pertanyaan Claire sebelumnya. Nada suara putranya sarat akan rasa kecewa dan sakit hati. Claire tertegun, biasanya Revel tidak pernah mengabaikan pertanyaannya. Tak urung pertanyaan Revel membuat Claire gelisah karena dirinya sadar kalau beberapa menit lagi Claire harus berani mengungkap kenyataan pada putranya. Tidak mungkin ditunda lagi atau
Terakhir Diperbarui : 2025-08-01 Baca selengkapnya