Semua Bab Satu Malam Untuk Selamanya : Bab 251 - Bab 260

Levin membelai wajah Claire yang memerah karena tidak berhenti tertawa sejak tadi. Nafas wanita itu memburu karena lelah bergerak tanpa hasil. Bukannya berhasil melarikan diri, kini Claire malah terkungkung di bawah tubuh kekar Levin! Belaian tangan Levin pada pipinya membuat Claire terpejam, menikmati sentuhan pria itu. Sentuhan lembut dan penuh perasaan. “Kamu sungguh cantik, Claire. Tidak heran kalau aku tergila-gila padamu.”Pujian Levin membuat Claire membuka mata. “I know. Aku tau kalau kamu tunduk pada kecantikanku.”Jawaban Claire terdengar penuh percaya diri membuat Levin gemas. Tapi itulah keunikan wanitanya. Sifat percaya diri yang membuat Levin luluh karena Claire menyadari, sebagai seorang wanita, dirinya memang berharga dan memiliki nilai. Claire bukanlah tipe wanita yang akan mengemis cinta dari seorang pria, tapi wanita itu adalah magnet yang mampu membuat pria tunduk pada pesonanya! “Aku harap saat menua nanti kamu tidak akan pergi m

Levin bersandar lelah di dalam mobil. Malam ini dirinya harus cepat istirahat. Levin harus menyiapkan diri karena besok dirinya harus berjuang agar bisa mendapat restu dari orangtuanya dan juga daddy Alex.Itupun jika dirinya beruntung, karena Levin yakin sebelum restu diberikan, pasti akan ada banyak makian dan omelan yang harus dirinya terima. Damn! Keesokan paginya…Saat membuka mata pagi ini, Levin merasakan kegugupan yang belum pernah dirinya rasakan di sepanjang hidupnya. Bagaimana tidak? Ini adalah hari penentuan. Hari dimana dirinya akan membicarakan hal yang sangat amat serius kepada orangtuanya, mengenai masa depannya. Rencana kehidupan pribadinya bersama Claire dan Revel. Hari dimana dirinya harus berusaha membujuk orangtuanya agar bersedia memberikan restu atas niatnya. Levin menarik nafas panjang dan memutuskan turun ke ruang makan. Tepat seperti dugaannya, daddy Keenan dan mommy Carol sedang sarapan bersama sambil berbincang santai, tampak harmon

Levin mendesah, sadar kalau dirinya berada di posisi yang salah dan kalah. Jadi lebih baik diam karena protes pun percuma. Bukannya didengar malah tambah diomeli! “Aku tau kalau aku adalah pria brengsek, tapi itu dulu. Maka dari itu sekarang aku ingin menebusnya. Apalagi aku sudah mencintainya sejak lama, jadi aku ingin segera menikahinya. Dan inti dari pembicaraan kita pagi ini adalah aku harap mommy dan daddy bersedia memberikan restu atas rencana pernikahan kami.”“Apa kamu yakin dengan perasaanmu? Apa kamu benar-benar mencintainya? Bukan hanya karena dihantui rasa bersalah atas dosa yang kamu lakukan di masa lalu? Lalu bagaimana dengan Claire? Apakah dia juga mencintai kamu? Apa mungkin wanita baik-baik sepertinya mencintai pria brengsek seperti kamu?” sindir mommy Carol yang sengaja diabaikan oleh Levin saat sang mommy menyebutnya sebagai ‘pria brengsek’.“Sayangnya, atau untungnya, Claire mencintai pria brengsek ini dan bersedia menikah denganku, Mom. Kami sudah s

“Hei.”Levin menghampiri dan mengecup kening Claire, seolah tidak terjadi apapun meski pada kenyataannya pagi ini Levin sudah kenyang diomeli oleh orangtuanya! “Kenapa harus datang sepagi ini?”“Karena orangtuaku sudah tidak sabar ingin bertemu kamu.”“Apakah itu artinya kabar baik? Atau kabar buruk?” tanya Claire cemas.“Tentu saja kabar baik, maka dari itu aku tinggal membujuk daddy Alex,” jawab Levin membuat Claire lega meski hanya sementara.“Aku harap daddy Alex tidak terlalu sulit dibujuk,” lanjut Levin dengan nada berharap. Berharap agar dirinya dapat melewati rintangan kedua ini dengan lebih mudah. Berharap agar tidak ada lagi caci maki yang dilontarkan kepadanya. Berharap agar niatnya untuk meminta restu tidak dipersulit. Berharap agar rencananya untuk dapat menikahi Claire berjalan lancar. “Apakah mereka memarahimu?”“Tentu saja iya! Sepagi ini aku sudah mendapatkan begitu banyak caci maki dan pukulan dari mereka sampai

Wajah Claire merona malu, sedangkan Levin? Jangan ditanya! Dirinya sudah pasrah! Bersiap menerima caci maki tambahan yang mungkin akan dilayangkan ke arahnya sebentar lagi karena nekat meniduri Claire saat di Melbourne! Berkali-kali pula! Damn!“Selama ini daddy tidak ingin mengusik kamu mengenai pernikahan, namun saat daddy tau kalau Levin akan pergi ke Melbourne, itu membuat daddy cukup khawatir, makanya saat Nick mengatakan akan ke Melbourne untuk menjengukmu, daddy bisa lebih tenang dan memintanya untuk mengawasi kamu. Daddy tidak ingin kalian jatuh ke dalam kesalahan yang sama untuk yang kedua kalinya. Meski pada akhirnya kalian justru kembali melakukan hal itu, secara sadar pula!” keluh daddy Alex. Levin terdiam mendengar ucapan daddy Alex yang seolah menamparnya, karena pada kenyataannya mereka kembali melakukan hal terlarang itu. Hal yang seharusnya hanya boleh dilakukan oleh pasangan suami istri yang sudah sah dalam pernikahan!“Sebesar itukah rasa percaya dadd