Mau tidak mau Kinara tetap menyuapi Aditama, ia melakukan ini karena lelaki itu sudah menyelamatkannya semalam. Harus balas budi ‘kan?Wajah Kinara datar menyuapi Aditama, sementara yang disuap sumringah.“Mau minum,” pintanya manja, menunjuk gelas air putih di atas meja. Tak terima disuruh-suruh Kinara mengerjakannya setengah hati.Ah, mimpi apa Kinara semalam hingga paginya begitu menyebalkan, pekiknya dalam hati. Berbeda dengan Aditama yang bahagia luar biasa.“Setelah ini mau bahas perihal audit sebentar, nggak?” tanya Aditama dan Kinara mengangguk setuju.Usai sarapan, Aditama duduk bersandar di sandaran ranjang, sementara Kinara duduk di sampingnya, menyilangkan kaki di atas kasur. Suasana kamar sepi, hanya terdengar dengus napas mereka dan hembusan angin dari celah balkon yang terbuka. Sesantai itu akhir pekan mereka, suasana ini sangat kontras dengan isi kepala mereka yang sama-sama dipenuhi dengan banyak pikiran.“Ra,” gumam Aditama, menoleh sebentar, menatap kesayangannya–mul
Terakhir Diperbarui : 2025-05-22 Baca selengkapnya