Pagi ketujuh sejak keberangkatan. Kabut tipis menggulung perlahan di lereng batu pipih, membawa aroma pasir hangat dan embun pertama. Dari kejauhan, empat sosok muncul seperti bayangan di tengah kilau cahaya: Bagan, Boar, Jado, dan Kawu.Anak-anak yang pertama kali melihat mereka berempat. Luma berteriak sambil berlari, “Mereka kembali!” Di belakangnya, orang-orang berhamburan keluar dari tenda, antara harap dan waspada.Namun ada sesuatu yang berbeda: cara mereka berjalan—tenang, seperti orang yang menemukan sesuatu yang tak bisa dijelaskan dengan kata. Di dada Bagan tergenggam erat kembali ukirannya, tapi kini di permukaannya ada coretan baru: simbol matahari bergurat tiga, yang sebelumnya tak ada saat mereka berangkat.Nari menyambut mereka di batas lingkar batu. Dia menatap mata mereka satu per satu. Tak ada pelukan. Tak perlu. Hanya diam yang cukup untuk mengerti.Boar bicara pelan, “Mereka ada. Dan mereka akan datang.”
Terakhir Diperbarui : 2025-06-29 Baca selengkapnya