Bab 113 Permohonan Pemandangan paling berharga di pagi hari bagi Bastian, adalah melihat anak dan istrinya bercengkrama. Hatinya sukses menghangat. Khawatir yang dirasa sejak kemarin pun perlahan menghilang."Aku gak mau makan sayur, Mama," rengek Fathan mengelak dari suapan Aruna."Sayang, kata dokter kamu harus makan makanan yang disediakan rumah sakit. Nanti kalau sudah sembuh, Mama janji kamu boleh makan apa pun. Sekarang kamu makan sayur ini, ya?" Aruna tetap membujuk, meski lagi-lagi Fathan mengelak dan malah kembali berbaring.Melihat hal itu, tak membuat Aruna menyerah. Ia menyimpan semua makanan Fathan, lantas mengajak bocah itu bicara."Jadi kamu gak mau keluar dari rumah sakit dan main sama Mama?" tanya Aruna setengah berbisik.Fathan tak menggubris. Masih ada sedikit rasa pusing di kepalanya, meski demam yang kemarin menyerang sudah mereda. Selain itu tubuhnya masih cukup lemas."Sayang sekali, padahal Mama punya rencana ngajak kamu main di playground," sambung Aruna teta
Terakhir Diperbarui : 2025-07-03 Baca selengkapnya