“Aku mencintai Mas Danu, percayalah, aku tidak bermaksud berbohong.” Tsania menarik lengan kaos Danu, lelaki itu langsung mendorong Tsania dengan jijik.“Tidak bermaksud berbohong tapi kamu jelas-jelas membohongiku.” Danu menendang meja, barang-barang yang berada di meja berhamburan bersamaan suara jerit orang-orang di sana.“Pergi dari sini! jangan perlihatkan dirimu di hadapanku!” Lelaki itu lantas meninggalkan rumah tanpa mempedulikan panggilan orang-orang untuk tetap di rumah. Tidak ada yang bisa menghentikannya.Suasana rumah menjadi tegang, Nimas masih diam karena belum bisa menguasai diri. Tangannya gemetar dan napasnya terengah.Tsania duduk besimpuh di depan Nimas, air mata gadis itu tumpah, wajahnya menunduk tak berani menatap orang-orang di rumah itu. “Maaf, Bu, tapi aku melakukan ini karena aku sangat mencintai Mas Danu.” Tsania sesenggukan, bagaimana bisa dia menerima ini padahal tinggal selangkah lagi dia mencapai tujuannya. Dia ingin tetap keras kepala meminta orang-or
Terakhir Diperbarui : 2025-05-08 Baca selengkapnya