“Miko? Kamu lagi belanja ya?” Andini menyapa Miko.Miko tersenyum manis lalu mengangguk. “Betul, aku lagi nganter Mama belanja perlengkapan dapur.”“Wah, rajin banget kamu—” puji Andini dengan mata yang berbinar.“Jadi kamu yang bernama Andini ya?” sapa wanita cantik berwajah Chindo di dekat Miko. “Eh, halo, Tante! Aku teman kampus Miko,”“Miko sering ngomongin kamu tau. Katanya ada orang indo temen kampusnya. Pinter dan cantik. Papa Miko kan asli Indo—Miko diam dengan wajah yang merah. “M-mama apa sih,”Eh hem!Suara bariton berdehem terdengar. Andini langsung mendongak menatap Dewa. “Ah, iya, Om, maaf tadi temenku nyapa,”“Permisi Tante, aku duluan ya! Bye Miko!” kata Andini mengekori Dewa.Karena mereka berada dalam antrian kasir, mau tak mau mereka pun menghentikan obrolan mereka. Andini membantu Dewa menaruh barang-barang yang dibeli.Saat di kasir, Andini melirik layar total harga dan langsung membeku. “Om… Ini bisa buat bayar SPP dua semester. Kalau aku gak dapat beasiswa,”
Terakhir Diperbarui : 2025-06-19 Baca selengkapnya