"I love you ... "ucap Halwa lagi sambil menekan pipinya di dada Victor."Iya ... Aku tahu itu sekarang," balas Victor, jemarinya mengusap lembut rambut panjang tunangannya itu."Ehemmm!!" terdengar dehaman papa, membuat Victor menjauhkan dirinya dari Halwa."Maaf, Om. Kami hanya terbawa suasana ... " elaknya."Tidak apa-apa, Om juga dulu pernah muda, bukan begitu ma?" goda papa yang langsung diamini mama."Iya ... Lebih baik kalian cepat menikah deh, biar Mama dan Papa bisa lebih tenang," saran mama."Mamamu betul, Ay. Tidak usahlah tunggu kamu selesai ambil spesialis, nak Victor juga pasti tidak akan membatasi ruang gerakmu meski kalian sudah menikah. Ya kan nak Victor?" Victor menganggukkan kepalanya,"Ya, Om. Saya tidak akan membatasi ruang gerak Aira. Tapi saya juga menyerahkan sepenuhnya pada Aira kapan dan dimana kami akan menikah nantinya," balas Victor, ia kembali merangkul Halwa yang masih terdiam di t
Terakhir Diperbarui : 2025-05-12 Baca selengkapnya