"Apa kamu yakin mau membacanya, Ay? Kamu baru saja siuman ... " tanya Victor dengan nada khawatir. Halwa terlihat masih syok, sejak wanita itu sadar dan terus meneriakkan nama Edzhar, membuat Victor ragu-ragu untuk memperlihatkan surat dari sahabatnya itu. Tapi mau tidak mau ia harus memperlihatkan surat itu pada Halwa, agar masalah ini tidak berlarut-larut dan wanita itu segera menentukan pilihannya. "Berikan saja padaku, Vic ... Aku ingin melihatnya," jawab Halwa meski suaranya sudah mulai terdengar parau. "Dengan satu syarat, kamu akan berhenti baca kalau kamu mulai merasa tidak kuat untuk melanjutkannya," pinta Victor. Setelah Halwa mengangguk setuju, ia meletakkan surat yang ditulis Edzhar itu ke tangan Halwa, yang langsung membuka dan membacanya. 'Wa ...' 'Saat surat ini telah berada di tanganmu dan kamu tengah membacanya, berarti paru-paruku cocok untuk di donorkan padamu, bukan hanya setengahnya tapi seluruhnya, itulah doa terakhirku untukmu, Wa. Semoga paru-paru
Last Updated : 2025-05-20 Read more