Happy reading*****Melangkahkan kaki dengan perasaan jengkel, Haidar benar-benar tidak mengerti dengan pemikiran Hazimah. Bukankah pembicaraan mereka semula sudah jelas bahwa mereka telah saling memaafkan dan berusaha berdamai dengan masa lalu. Namun, mengapa kalimat terakhir yang terlontar tadi seakan mengoyak harga diri Haidar sebagai seorang lelaki. "Huh, harus seperti apa lagi aku bertindak agar kebencianmu itu mereda," gumam Haidar sepanjang perjalanan menuju rumah sakit tempat Aliyah dirawat.Sekitar lima belas menit kemudian, lelaki itu sudah berhasil memarkirkan kendaraannya di halaman rumah sakit. Penuh kerinduan, Haidar keluar dan berjalan cepat menuju ruang perawatan sang istri. Setelah sampai di depan kamar inap Aliyah, Haidar sengaja mengintip dari kaca pintu. Melihat keadaan sang istri di dalam."Maaf, ya, Sayang. Terlalu lama, Mas, ninggalin kamu. Sampai tertidur pulas begitu," gumam Haidar sambil mencoba membuka pintu sepelan mungkin. Namun, pintu tersebut tetap meni
Last Updated : 2025-05-10 Read more