Dimitri baru saja turun dari privat jet miliknya. Pria itu berjalan dengan Marc di belakangnya serta beberapa pria berjas hitam. Mereka memasuki sebuah gedung pencakar langit. Suasana jelas berbeda karena saat ini dia tengah berada di Hongkong. Pria itu segera menyelesaikan beberapa urusannya di tempat itu. Lalu mereka berjalan keluar dari gedung dan masuk ke mobil."Masalah seperti ini saja kau harus memintaku datang kemari," gumam Dimitri kesal. Raut wajahnya terlihat tidak senang. "Maaf, Tuan." Marc menunduk takut. "Kita kembali sekarang," kata Dimitri."Tapi, Tuan..." Marc bahkan ragu."Apa lagi?" tanya Dimitri. Auranya seperti siap untuk membunuh. "Tuah harus menghadiri pembukaan casino yang baru," ujar Marc."Kenapa tidak katakan sejak tadi?" tanya Dimitri kesal. "Maafkan saya, Tuan." Marc menunduk."Sudahlah," ujarnya menyerah. "Hanya saja sejak tadi perasaanku tidak enak dan ingin segera kembali ke rumah.""Tentang nyonya, saya sudah menempatkan beberapa orang untuk berjag
Terakhir Diperbarui : 2025-05-10 Baca selengkapnya