Alex melpaskan ciuman brutalnya, ketika Vivian melenguh menahan sakit. “Apakah aku menyakitimu?”Grace mengelenkan kepalanya, wajahnya bersemu merah, dia pun menjawab. “Sakit, tapi aku suka!”Alex tersenyum sambil mengusap puncak kepala Vivian. “Tunggu kau sembuh, ok!”Alex menarik napas panjang, seolah mencoba menahan gejolak yang baru saja meledak di dadanya. Dia menunduk, menempelkan dahinya ke dahi Vivian, mengunci tatapan mereka dalam keheningan yang hangat. Helaan napas mereka menyatu, satu irama, meski tubuh Vivian masih bergetar karena sensasi yang baru saja dia alami.“Vivian...” gumam Alex lirih, suaranya berat dan penuh makna. “Aku tak akan menyentuhmu lagi, sampai kau benar-benar pulih. Aku ingin kau tahu, ini bukan tentang nafsu… tapi tentang rasa. Aku tak mau menyakitimu.”Vivian mengangguk pelan. Tatapannya tak lepas dari wajah Alex, lelaki yang kini telah berhasil meruntuhkan pertahanan dirinya. “Aku percaya padamu,” bisiknya, seraya berkata dalam hati, “Seluruh tubuhk
Terakhir Diperbarui : 2025-07-15 Baca selengkapnya