Grace menghela napas, lalu tersenyum tipis. “Baiklah,” katanya dengan nada yang membuat Lucas tersipu malu.Lucas meraih tangannya. “Itu lebih baik,” ucapnya sambil mengecup punggung tangan Grace. “Setelah kita kembali, kita akan benar-benar mulai dari awal. Aku ingin melihat Alric tumbuh tanpa rasa takut seperti yang selama ini menghantui kita.”Grace menatap mata Lucas, kali ini tanpa ragu. “Dan aku akan pastikan dia tumbuh dengan cinta, bukan dendam.”Alex yang sejak tadi berdiri di dekat pintu, menyelipkan mapnya ke tas.“Pesawat sudah siap. Kita bisa berangkat sore ini.”Lucas mengangguk. “Baik. Siapkan juga pengamanan tambahan selama perjalanan. Aku tidak mau risiko sekecil apa pun.”Pak Tua masuk membawa dua cangkir kopi. “Kalian berdua terlihat seperti pasangan yang baru saja menutup babak gelap hidupnya,” katanya sambil meletakkan cangkir di meja.“Karena memang begitu,” jawab Lucas datar, tapi ada nada lega di suaranya.Grace meraih kopi itu, meniup uapnya.“Pak Tua… terima
Last Updated : 2025-09-14 Read more