Halaman utama klan Qin kini tak ubahnya ladang kematian. Tanahnya basah oleh darah, menghitam oleh abu, dan menguar bau menyengat dari tubuh-tubuh yang tergeletak tak bernyawa. Api yang membakar dari sisa pertempuran memantulkan cahaya neraka di wajah Zhu Long.Mayat para para tetua, dan anggota klan lainnya bertumpuk—mereka mati mengenaskan dengan bagian tubuh tercabik-cabik.Di tengah ladang kehancuran itu, Zhu Long berdiri tegak dengan jubahnya yang compang-camping di beberapa bagian, namun auranya masih meledak-ledak, memancarkan dominasi mutlak. Matanya menatap lurus ke arah Qin Lan.Gadis itu tersungkur di tanah, rambut merah panjangnya acak-acakan, berlumur darah dan debu. Separuh wajahnya memar, kaki kirinya patah, dan lengan kanannya menggantung tak wajar. Namun dalam sorot matanya masih ada amarah yang menyala, keberanian yang tersisa, sekalipun tubuhnya hampir menyerah. Saat tatapan mereka bersua, Qin Lan menggertakkan giginya, memaksa dirinya berbicara meski napasnya ters
Last Updated : 2025-06-11 Read more