"Aku pikir-pikir dulu, ya? Aku… masih ragu dengan hubungan kita," kata Alisha pelan. Suaranya terdengar rapuh, seperti daun kering yang siap jatuh kapan saja. Bara menatapnya, berusaha memahami. Tapi yang ia rasakan justru mulai berubah—ada perih, ada letih, dan kini muncul rasa jengkel yang sulit ditahan. "Apalagi yang kamu ragukan, Sha?" tanya Bara, kali ini nadanya tidak sehalus tadi. "Bukannya kita udah sejauh ini bareng? Aku udah berusaha, aku nggak main-main." Alisha menggigit bibir bawahnya. Ia tahu Bara mulai terpancing. Tapi tetap, ia merasa harus berkata jujur. "Banyak, Bara… termasuk kepastian hubungan kita. Aku nggak mau terus jalan bareng kamu tapi merasa sendiri. Aku ngerasa kamu nggak benar-benar tahu mau ke mana hubungan ini dibawa." Bara mengernyit. Matanya menatap tajam, bukan dengan amarah, tapi dengan luka yang dalam. "Kepastian? Jadi selama ini semua yang aku lakuin nggak cukup? Aku temani kamu, jaga kamu, dengerin semua cerita kamu, tahan segala mood kamu…
Terakhir Diperbarui : 2025-06-18 Baca selengkapnya