"Masih ada satu pasien lagi di belakangmu. Biarin dia masuk dulu," ucap Rai setelah tercekat cukup lama. Harus ia akui, keberanian Gendhis mendatanginya langsung seperti ini benar-benar di luar prediksinya. "Aku perlu ngomong," bantah Gendhis enggan beranjak. "Soal apa? Kalau soal Mario, nanti dulu, tapi kalau kamu mau tanya soal kesehatan reproduksimu, atau soal program hamil, silakan," balas Rai profesional."Aku nggak tidur sama Mario," desis Gendhis frontal, ia tak peduli masih ada Suster Tiwi di sebelah Rai. "Setelah kita bercerai, aku nggak pernah disentuh laki-laki lain," sebutnya benar-benar vulgar. Suster Tiwi yang mendengar dengan jelas percakapan antara dokter dan pasien khusus itu menutup mulutnya spontan. Paham situasi, ia melipir keluar ruangan, sengaja menunggu di depan pintu, tak enak jika harus ikut mendengar percakapan yang sangat privasi itu. "Nanti kita ngobrol lagi, biar pasienku yang terakhir masuk dulu," kata Rai berusaha merendahkan suaranya, tak ingin emos
Last Updated : 2025-05-27 Read more