"Ahh ...," Gendhis mendesah keras, ia remas kuat rambut Rai, menahan gejolak gairah yang membakar tubuhnya hingga ke ubun-ubun. "Ketua ...," erangnya keenakan. "Janji sama aku nggak bakalan nemuin Mario tanpa sepengetahuanku lagi," bisik Rai tanpa berhenti memompa tubuh Gendhis. "He.em," kata Gendhis mengangguk-angguk, jemarinya berganti meremas lengan Rai, menancapkan kuku-kukunya di sana, sampai meninggalkan jejak khas yang lama hilang. "Pilih aku atau Mario?" tanya Rai membuat Gendhis yang tadi memejamkan matanya, akhirnya melebarkan pandangan. "Kamu! Aku udah setuju, eungh, nikah sama kamu," ujar Gendhis berusaha untuk tidak meracau. "Rai, please...," erangnya terengah. "Urusan si Mario sekarang sama aku, nggak ada urusannya sama kamu!" tegas Rai sambil menghentak kuat tubuh indah Gendhis yang takluk di bawahnya. "Iya, terserahmu," balas Gendhis, ia menoleh ke kanan dan kiri, menahan serangan gelenyar panah yang menguasai seluruh tubuhnya. "Apapun itu, Ketua," tambahnya timb
Huling Na-update : 2025-05-31 Magbasa pa