Lucien memejamkan matanya, selangkah lagi. Lizbeth akan segera menjadi miliknya, seutuhnya. Setelah hening beberapa detik, Lucien masih belum berkata apa pun. Tatapannya kosong, mengarah ke perapian yang terus menyala tenang. Namun pikirannya berkelana, kepada Quintessa, ibunya. Yang kini terbaring koma di rumah sakit.Wanita yang begitu kuat, dingin, tegas, kejam, itu tetap ibunya. Ibu yang pernah menggendongnya saat ia kecil, meskipun hanya sesekali. Sosok yang selama hidupnya nyaris tak pernah menunjukkan kasih sayang secara gamblang, namun kini, bayangannya justru tak bisa pergi dari benaknya.Lizbeth meremas jemari Lucien. “Lucien...”Lucien tersadar, menoleh menatap Lizbeth. Ada kebingungan di matanya.“Kita bisa menunggu,” ujar Lizbeth pelan. “Aku tidak keberatan menunda pernikahan kita sampai tahun depan, jika kamu ingin menunggu ibumu sadar.”Lucien menggeleng pelan. “Tidak. Kita tetap menikah, Lilibeth. Aku ingin dunia tahu bahwa kamu adalah milikku. Jika ibuku sadar nanti,
Terakhir Diperbarui : 2025-06-20 Baca selengkapnya