“Sayang.” Vina menepuk-nepuk pipi Dylan yang masih terlelap.“Umm.” Dylan hanya membalas dengan desahan singkat. Lalu meraih tubuh Vina dan memeluknya.“Ayo, bangun dong.” Vina mencium pipi Dylan. “Bantuin aku masak.”Dengan suara parau. Dylan menjawab, “Aku kan nggak bisa masak. Sudahlah, chef aja yanng masak.”“Tapi, Clara tau kalau spagettinya bukan buatanku. Meskipun bikinan chef sangat enak.”Dylan akhirnya duduk bersandar. Sambil mengumpulkan nyawanya, Dylan memicing pada sang istri.Sejak semalam, Vina sudah ribut dengan persiapan ulang tahun Clara hari ini. Tapi, tidak ada satu pun dari rencana Vina yang menyangkut dirinya. Apa istrinya lupa bahwa ia juga ulang tahun?Vina menghampiri dengan satu kotak putih. Ia mencium dahi, kedua pipi, hidung lalu bibir Dylan.“Selamat ulang tahun, Sayang.” Vina menyerahkan kotak di tangannya. “Aku buatkan kemeja khusus untukmu.”Dylan tersenyum senang. “Terima kasih, Chagiya. Kupikir kamu lupa.” Lalu, ia membuka kotak berbahan tebal itu.“K
Terakhir Diperbarui : 2025-07-01 Baca selengkapnya