All Chapters of Pria 'Shift Malam': Chapter 151 - Chapter 160

Rey dan Irina kini lanjutkan perjalanan menuju ke Lebanon, tugas mereka selesai, setelah Irina bertemu dengan Dimitri dan Anov, serta pamit dengan Tuan Abdurahman.Kedua ilmuwan itu sudah memutuskan jadi WN Suriah dan tak mau balik lagi ke negara mereka. Irina langsung laporkan soal ini ke atasannya dan perintahnya, Irina di minta pulang segera ke mabes-nya di Moscow.“Bagaimana kedua yayank beb kamu Rey?” pancing Irina, sambil menatap Rey yang menjalankan mobil.“Kahini dan Abini memutuskan jadi tentara di negaranya, kami putus baik-baik,” sahut Rey.“He-he…gimana rasa saat genjot mereka, kamu kok nggak ngerasa kalau mereka sudah janda?” cetus Irina lagi terbahak.Rey mau tak mau ikutan tertawa dan di bilang kagum dengan ilmu hipnotis kedua wanita cantik itu.Rey lalu cerita, Kahini dan Abini bukannya sedih pisah dengan Rey, mereka kini malah seperti sahabat lama saja.“Kalau sewaktu-waktu Abang ke sini lagi, jangan sungkan temui kami, tapi kalau kami sudah bersuami, nggak bisa lagi r

Rey dapat tugas baru sebagai Danrem di Bagoya. Ingat tempat ini Rey merasa aneh sendiri, dia seolah pulang kampung saja.Tentu saja Rey tak tahu, Bagoya adalah kampung halaman leluhurnya, sehingga ikatan batin ini menurun padanya.Begitu di lantik dan berangkat ke Bagoya ke esokan harinya, Rey langsung ziarah ke makam Selvi adiknya. Ia juga mengunjungi ortu angkat Selvi dan kedua orang tua itu sampai menangis saat Rey kembali gelontorkan bantuan yang tak sedikit.Seminggu kemudia di kantornya...“Ndan…izin…ada tamu!” ajudannya menegur Rey yang sedang sibuk membaca berkas-berkas di meja kerjanya.“Siapa tamunya Sersan Iwan?”“Wanita Ndan, namanya Mitsuko Burhan!” kata Sersan Iwan, mendengar nama ini Rey mengangkat wajahya dan hentikan kerjanya.“Suruh masuk,” perintah Rey dan dia pun kini menata pintu ruang kerjanya, tak lama masuklah seorang wanita cantik dengan rambut panjang hitam tergerai melewati bahu, dengan baju kerja yang modis.Rey berdiri dan menatap wanita cantik ini, yang ay

Mitsuko tak bisa berkata-kata lagi, saat Rey bantu dirinya lagi dengan private jet keluarganya, untuk jemput dia dan Andi adiknya di Bandara Sam Ratulangi, yang langsung mebawa mereka berdua bersama dengan perawat Uci ke Singapura.“Cepat sembuh ya Andi, sang jagoan mama, papa dan kakakmu” Rey menyalami si bocah ini dan Mitsuko hanya diam memperhatikan."Iya Bang...makasih ya Bang!"sahut Andi lalu buru-buru pasang lagi alat bantu pernafasan.“Bang…kami jalan dulu,” Mitsuko lempar senyum manis buat perwira tajir ini. Ingin rasanya Rey memeluk wanita cantik ini, tapi atitude Mitsuko sebagai wanita elagan sangat kuat, hingga Rey batalkan niatnya.“Kalau ada apa-apa jangan segan telpon aku,” sahut Rey lagi, Mitsuko mengangguk dan kini dia menatap ketiga-nya naik mobil khusus menuju ke apron di mana private jet ini menunggu.Rey hari ini sengaja berbaju preman dan tak bawa sopir, karena tadi jemput Mitsuko, Andi dan perawat Uci.Saat menuju ke parkiran mobil di bandara ini dan masih tak mel

Dengan private keluarganya, Rey langsung terbang ke Bandara Changi, Singapura dan menyusul Mitsuko yang masih di rumah sakit.Dada Rey jadi tempat Mitsuko menumpahkan kesedihannya, Rey sempat menatap wajah Andi yang malah terlihat senyum.Bocah pintar ini seakan bahagia kini sudah menyusul kedua orang tuanya, Chikita dan Burhan yang sudah duluan berpulang.Liline yang menerima kabar ini langsung minta Rey bawa jenazah Andi, untuk dikebumikan berdekatan dengan makam Chikita.Mitsuko seolah tak punya daya lagi, dia serahkan semuanya ke Rey, di mana akan kebumikan adiknya ini.Rey pun menyetujui dan akhirnya jasad Andi di bawa langsung ke Bandara Kertajati dan dikebumikan berdampingan dengan makam Chikita.Mitsuko tak pernah mau jauh dari Rey, wanita cantik ini masih sangat terpukul kehilangan adik satu-satunya.Saat ada kesempatan bicara dengan Rey, Liline yang sedang hamil muda langsung berkata sekaligus nembak Rey.“Segera halalkan Mitsuko, agaknya hanya Abang-lah satu-satunya pria yan

Kades Kabul yang kadung cinta berat dengan Angel tak masalah harta di bagi dua, dengan mantan istrinya tersebut. Toh dia diam-diam punya simpanan uang yang tak di ketahui mantan istrinya tersebut.Begitu palu di ketuk tanda syah bercerai, dua anak Kades Kabul, yang paling tua laki-laki berusia 15 tahun dan yang nomor dua perempuan usianya 7 tahunan ikut mantan istrinya..Angel yang begitu sayang dengan Aldi tak mau buru-buru dinikahi Kades Kabul, dia lagi-lagi ajukan syarat, semua aset-asetnya di atas namakan Angel, juga tak boleh kasar dengan Aldi, harus anggap anak sendiri.Kades Kabul yang sudah gelap hati karena cinta, tanpa ragu mengiyakan keinginan wanita cerdik ini.Begitu semua syarat sudah di penuhi, Angel pun mengiyakan keinginan Kades Kabul dan menikahlah mereka. Kades Kabul tak ragu boyong Angel dan Aldi ke rumah besarnya.Angel pun meninggalkan rumah peninggalan orang tuanya dan kini hidup ‘enak’ di rumah besar Kades Kabul.Obsesi si Kabul kelonin Angel terpenuhi, dia me