Semua Bab Menjadi Tawanan CEO Dingin: Bab 111 - Bab 120

"Kamu ngapain?" Aura berusaha mengulurkan tangan untuk merebut kembali ponselnya.Jose menghindarinya dengan santai. Setelah selesai mengutak-atik, dia baru mengembalikan ponsel itu ke Aura.Aura menerimanya ponsel itu. Saat melihat layar, dia menemukan bahwa Jose sudah memblokir Daffa. Dia tertegun sejenak, lalu menoleh untuk melihat Jose dan mendengar pria itu mengejeknya, "Kalau nggak diblokir, apa masih mau melanjutkan hubungan?"Aura berkata, "Belum sempat."Jose hanya mendengus pelan, tidak mengatakan apa-apa lagi.Sikapnya itu seolah-olah tidak percaya pada Aura. Aura merasa tak berdaya, lalu bersandar ke belakang.Tak lama kemudian, dia melirik Jose."Kenapa kamu juga ada di rumah sakit?" tanyanya.Baru sekarang dia teringat. Bukankah rumah sakit? Orang yang tidak punya kepentingan tidak mungkin datang ke sini. Kenapa kebetulan bertemu Jose di sini? Mana ada kebetulan seperti ini di dunia?Mendengar pertanyaannya, Jose menoleh dengan tatapan seolah mengejek.Aura merasa sedikit

Sopir turun dari mobil, lalu langsung menarik Daffa untuk membawanya keluar. Daffa yang sudah mabuk, hampir tidak bisa berdiri tegak ketika ditarik oleh sopir yang bertubuh tinggi besar itu."Sialan, siapa kamu?" Daffa memelototi sopir dengan wajah mabuk dan bingung."Kamu nggak boleh naik ke atas," kata sopir dengan wajah datar."Kamu gila? Kamu tahu siapa aku? Lepaskan aku!" teriak Daffa sambil berusaha meronta.Sopir itu tidak banyak bicara. Dia langsung menyeret Daffa keluar dari kompleks perumahan dan melemparkannya ke dalam sebuah taksi.Setelah itu, sopir kembali ke mobil dan melapor dengan sopan, "Pak Jose, sudah diantar pulang."Jose mengusap bibir tipisnya dengan ibu jari, lalu menatap ke arah jendela apartemen Aura. Setelah beberapa saat, dia baru berkata kepada sopir, "Jalan.""Ke tempat Ferdy."Sopir mengangguk, lalu menekan pedal gas dan meluncur pergi.Jose turun dari mobil dan langsung masuk ke sebuah ruangan privat di klub. Begitu membuka pintu ruangan, dia langsung di

"Bagus kalau kamu tahu. Mulai sekarang, jauh-jauh dari dia.""Argh ...." Daffa terdengar sangat payah, sama sekali tidak berwibawa saat berteriak.Aura menutup dadanya dengan tangannya, bahkan malas meliriknya sedikit pun.Jose menoleh dan melirik ke arah Aura. "Ayo."Aura terdiam, lalu menunduk memandang dirinya yang berantakan dan berkata, "Aku harus pulang ganti baju."Hari ini, Aura mengenakan tank top dengan luaran transparan dari sutra. Dalamnya samar-samar terlihat. Bawahannya adalah celana kulot yang mempertegas pinggangnya.Tadi atasan itu ditarik paksa oleh Daffa hingga robek. Kalau bukan karena Aura menahan dengan tangan, mungkin sekarang dia sudah kehilangan bajunya.Jose melirik sekilas ke arah dada Aura. "Hmm."Setelah berpikir sejenak, dia melambaikan tangan ke luar. Tak lama kemudian, sopir masuk. "Pak Jose, ada yang bisa kubantu?""Si Daffa terluka. Tanyakan padanya, mau ke rumah sakit atau ke kantor polisi. Tapi setelah ini, aku nggak mau lihat dia lagi," perintah Jos

Aura menyahut, "Maaf, aku sudah ada janji hari ini."Donna terdiam sejenak, lalu berkata, "Kalau begitu, aku datang ke kantormu saja."Sebenarnya, Aura memang tidak ingin bertemu Donna.Pesta pertunangan kemarin berakhir dengan sangat memalukan. Di satu sisi, karena Daffa memang benar-benar berengsek. Di sisi lain, karena rencana Aura yang menyebabkan Keluarga Santosa malu di depan semua sosialita ibu kota.Aura tidak merasa apa yang dilakukannya itu salah. Namun, tetap saja ada sedikit perasaan bersalah kepada Donna.Karena sebenarnya ada cara lain yang lebih elegan untuk menyelesaikan masalah ini. Namun, demi membalas dendam pada Anrez, Ghea, dan Daffa, Aura memilih cara yang paling merugikan semua pihak.Aura terdiam sesaat, lalu berkata, "Kalau begitu, kita ketemu di kafe langganan kita saja. Aku bisa sampai dalam satu jam."Donna menjawab, "Oke."Aura memutar balik mobil dan sempat mampir ke rumah, baru kemudian menuju kafe tempat janjian.Saat dia tiba, Donna sudah di sana. Donna

Aura mengerutkan kening, lalu membuka laptop dan mengetikkan namanya di kolom pencarian. Begitu melihat hasilnya, matanya pun menyipit. Hanya dalam waktu sejam, opini netizen di internet sudah berubah total.Semua ini karena seseorang membocorkan foto dirinya sedang berkencan dengan seorang pria. Dalam foto itu, wajah pria itu hanya terlihat dari samping, sedangkan wajah Aura tertangkap dengan sangat jelas.Foto itu hanya memperlihatkan momen saat Aura dan Jose naik ke mobil. Gerak-gerik mereka memang tampak akrab, tetapi tidak ada tindakan yang benar-benar intim.Namun, hal itu tidak menghentikan netizen untuk berimajinasi liar. Ditambah lagi ada pihak yang sengaja mengarahkan opini publik, hingga muncul rumor bahwa Aura sengaja membuat keributan di pesta pertunangan.Bahkan, beredar narasi bahwa sebenarnya Aura yang pertama berselingkuh. Dikatakan bahwa Aura mengacau di pesta hanya untuk melempar kesalahan kepada Daffa dan Ghea.Ada juga yang berteori bahwa insiden Ghea tidur dengan