Di lantai bawah, di dalam mobil.Jose duduk di kursi belakang, sepasang matanya yang panjang dan sempit sedikit menyipit. Entah apa yang sedang dipikirkannya.Marsel menoleh ke belakang meliriknya. "Pak Jose, kita mau ke mana?""Ke vila."Marsel mengangguk pelan. Saat menyalakan mesin dan mulai menjalankan mobil, dia seperti teringat sesuatu, lalu berkata, "Pak Jose, hari ini saya dapat berita.""Apa?"Marsel menatapnya sekilas lewat kaca spion, lalu menjawab, "Katanya hari ini Nona Aura buat keributan besar di konferensi pers. Keluarga Santosa mau membalasnya."Saat itu, Jose sedang mengetukkan jarinya pelan di sandaran kursi kulit. Namun saat mendengar hal itu, jemarinya berhenti sejenak.Lantaran Jose tidak memberi reaksi, Marsel pun melanjutkan, "Pak Jose, menurut Anda ... kita perlu bantu Nona Aura nggak?"Sebagai sopir pribadi Jose, Marsel tahu banyak hal. Bisa dibilang, dia lebih paham Jose daripada ibu kandungnya sendiri.Selama bertahun-tahun ini, belum pernah sekali pun Jose
Magbasa pa