Aura belum sempat menolak dan sudah ditarik oleh Fendro menuju sebuah mobil balap merah. Fendro mendorongnya ke dalam mobil, lalu dengan teliti mengencangkan sabuk pengamannya. Baru setelah itu, dia berjalan ke kursi pengemudi."Fendro, ini terlalu bahaya." Aura tiba-tiba merasa agak takut.Namun, belum sempat dia melanjutkan, sekelompok anak muda yang berdiri tidak jauh dari sana melambaikan tangan ke arah Fendro sambil berseru, "Kak Fendro, semangat!"Fendro selesai menyiapkan semua pengaman untuk dirinya, lalu menoleh dan tersenyum pada Aura. "Kamu tahu nggak? Saat adrenalin melonjak, orang cenderung lupa sama hal-hal yang bikin nggak senang. Jadi, aku cuma mau bikin kamu senang."Aura sungguh kehabisan kata-kata. Nyawa dan kebahagiaan itu jelas tak sebanding."Aku nggak mau ...." Aura mengangkat tangan untuk membuka pintu mobil, tetapi kembali ditarik oleh Fendro.Pemuda itu tersenyum sambil menenangkan, "Tenang saja, teknikku sangat bagus."Begitu ucapannya selesai, Fendro sudah m
Read more